Menurut Penulis, tiga istri ini tadi sudah berjuang dalam wilayah kemampuannya masing-masing? Apakah istri A yang paling sedikit berjuangnya? Apakah istri C yang paling banyak berdarah-darahnya? Semua sama!
Kita mungkin tidak tahu, betapa keukeuhnya istri A berjuang untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangganya hingga akhir hayat? Apa tak butuh perjuangan? Pasti butuh, hanya orang luar yang kadang-kadang banyak tidak pahamnya.
Istri B sama saja, dia berjuang untuk meredakan perasaannya sendiri. Meskipun hasil keluarnya, ia masih sering tersinggungan hatinya.
Istri C sudah pasti, dia pejuang berat. Tuhan memberi kekuatan lebih padanya. Hasil keluarnya, ia tersohor menjadi istri atau wanita yang bijak dalam memandang berbagai masalah. (*)Â