Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mulut Sosialis Otak Kapitalis

21 Juli 2019   15:07 Diperbarui: 21 Juli 2019   15:13 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Menolong orang adalah sikap yang di anjurkan oleh guru-guru kita saat sekolah dulu. Karena sikap baik seperti menolong orang susah bisa menjadi tiket hamba Tuhan untuk masuk surga."

Benar kata lo bro tapi gue masih mikir rahasia apa akan terkuak, kata hati saya.

 "Banyak orang baik yang akhirnya menjadi manusia jahat karena tidak dapat pertolongan. Misalnya ada orang baik yang harus jadi maling akibat kesulitan ekonomi padahal dia sudah kemana saja mencari bantuan keuangan. Dulunya punya cita-cita mau masuk surga tapi akhirnya pasti masuk neraka. Kenapa? Karena saat dia mati penyebabnya kena tembak polisi."

Saya mengangguk pura-pura ngerti.

"Nah itulah kisah maling jalanan. Untung kecil tapi sangsinya sangat berat. Beda dengan maling negara, untung besar tapi hukumannya masih ringan. Makanya kita wajib berbuat baik agar kisah buruk seperti itu tidak bertambah besar tapi harus di buat bertambah kecil."

"Bagaimana caranya bro?"

"Caranya gampang kok. Berikan orang seperti bantuan keuangan seperti pinjaman atau sedekah. Hal itu yang di ajarkan oleh pendidikan moral."

"Pendidik moral yang mana?" saya mulai serius.

"Yang mana saja," jawaban Brondong terdengar gugup.

Saya merasa aneh.

"Tapi kawan, apakah kamu senang melihat orang yang pernah tertawa bersama namun saat ini nasibnya sedang hancur? Apalagi orang itu punya niat tulus untuk menjadi hamba Tuhan yang setia. Dan dia punya niat suci untuk membantu orang lain agar tetap berada di jalur yang benar, yaitu jalur suci menuju surga."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun