Mohon tunggu...
Nanda Maulana Azkari
Nanda Maulana Azkari Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Jakarta Fakultas Dakwah Komunikasi Progam Studi Pengembangan Mayarakat Islam

suka diskusi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan metode dakwah

21 Juni 2025   21:54 Diperbarui: 21 Juni 2025   21:54 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama:Nnada Maulana Azkari

Nim:12405051050112

Dosen Penngampu:Drs.Study Rizal.LK,M.Ag

Salah satu metode yang kami bahas adalah metode bil-hal, yaitu berdakwah melalui perbuatan atau teladan nyata. Prinsip dari metode ini adalah "kata-kata saja tidak cukup, harus ada tindakan yang nyata." Contohnya, ketika kita membantu tetangga yang sedang kesulitan ekonomi, itu sudah termasuk bentuk dakwah bil-hal. Kelebihan metode ini adalah sangat kontekstual dan bisa langsung menyentuh hati orang yang melihat atau merasakan aksi tersebut. Dengan cara ini, pesan dakwah menjadi lebih kuat karena orang tidak hanya mendengar, tapi juga melihat bukti nyata dari ajaran yang disampaikan. Namun, metode ini juga punya kelemahan, yaitu sulit menjangkau banyak orang dalam waktu singkat. Karena dakwahnya lebih personal dan terbatas pada lingkungan sekitar, maka penyebarannya tidak secepat metode lain.

Selain itu, ada metode ceramah massal yang biasanya dilakukan di masjid, aula, atau tempat umum lain. Metode ini memungkinkan dakwah untuk menjangkau audiens yang sangat luas sekaligus. Ceramah massal biasanya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kelebihan metode ini adalah efektivitasnya dalam menyebarkan pesan kepada banyak orang dalam waktu singkat. Namun, kekurangannya adalah ceramah massal sering kali terasa kurang personal dan tidak mampu membangun kedekatan emosional antara penceramah dan audiens. Hal ini bisa membuat pesan dakwah kurang melekat di hati pendengar, terutama jika ceramahnya terlalu umum atau monoton.

Kemudian, di era digital seperti sekarang, metode dakwah juga berkembang ke ranah online. Dakwah digital bisa dilakukan melalui video pendek di media sosial, tulisan di blog, atau bahkan podcast. Metode ini sangat praktis karena bisa menjangkau audiens yang sangat luas, bahkan lintas negara, hanya dengan sekali klik. Selain itu, dakwah digital juga mudah dibagikan dan bisa diakses kapan saja. Namun, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, seperti kemungkinan terjadinya salah tafsir karena keterbatasan durasi video atau tulisan yang singkat. Selain itu, konten dakwah digital kadang kurang mendalam karena harus disampaikan secara ringkas agar menarik perhatian pengguna yang biasanya memiliki rentang konsentrasi pendek. Oleh karena itu, meskipun metode ini sangat efektif dalam hal jangkauan dan kecepatan, kualitas dan kedalaman pesan dakwah harus tetap dijaga agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Secara keseluruhan, setiap metode dakwah memiliki keunikan dan tantangannya masing-masing. Metode bil-hal sangat cocok untuk membangun hubungan yang kuat dan memberikan contoh nyata, ceramah massal efektif untuk menyebarkan pesan dalam skala besar, dan dakwah digital memungkinkan penyebaran pesan secara cepat dan luas di era modern. Oleh karena itu, penting bagi para dai atau pendakwah untuk memilih metode yang paling sesuai dengan tujuan dan kondisi audiens agar dakwah yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan memberikan dampak positif yang maksimal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun