Nama:Nnada Maulana Azkari
Nim:12405051050112
Dosen Penngampu:Drs.Study Rizal.LK,M.Ag
Sebagai mahasiswa semester awal, saya belajar bahwa konsep keadilan sosial Islam seharusnya bisa diterapkan lebih konkret. Zakat, infak, dan sedekah bukan hanya ibadah individu, tapi juga alat untuk memperbaiki struktur ekonomi masyarakat.
Implementasi Dakwah Sosial
Saya menyadari bahwa membangun masyarakat tidak cukup hanya dengan dakwah lisan. Harus ada aksi nyata. Misalnya, ikut terlibat dalam pelatihan UMKM untuk masyarakat kecil, mengadakan bimbingan belajar gratis untuk anak-anak kurang mampu, atau sekadar membantu tetangga yang kesulitan secara ekonomi.
Prinsip-prinsip Islam seperti ukhuwah (persaudaraan), rahmah (kasih sayang), dan mas'uliyyah ijtima'iyyah (tanggung jawab sosial) bisa diterapkan langsung lewat kegiatan seperti ini. Dakwah jadi terasa manfaatnya dan tidak jauh dari kehidupan masyarakat.
aku menyadari bahwa dakwah tak sekadar ngajak ibadah, tapi juga harus memahami kondisi sosial masyarakat. Teori pemikiran sosial mengajak kita melihat faktor ekonomi, budaya, hingga struktur kekuasaan yang bentukkan kehidupan umat. Dakwah yang baik itu relevan dengan masalah nyata yang dihadapi jamaah---misalnya, bagaimana prinsip keadilan sosial Islam bisa diterapkan dalam distribusi zakat agar mengurangi kemiskinan.
Aku belajar bahwa membangun masyarakat bukan cuma soal ceramah di masjid, tetapi ikut aktif dalam program-program sosial: gotong royong, pelatihan UMKM, atau pendampingan pendidikan anak tak mampu. Di situ, prinsip-prinsip sosial Islam seperti ukhuwah, kepedulian, dan tanggung jawab sosial jadi nyata dan terasa manfaatnya.
Sebagai mahasiswa yang sedang belajar tentang ilmu dakwah, saya mulai menyadari bahwa dakwah bukan hanya soal ceramah di masjid atau ngajak orang salat. Lebih dari itu, dakwah harus bisa menjawab persoalan masyarakat, mulai dari yang sederhana seperti gotong royong, sampai isu yang lebih kompleks seperti distribusi kekayaan dan akses pendidikan.
Pemikiran sosial dalam Islam mengajak kita melihat masalah umat secara lebih luas, tidak hanya dari sisi akidah dan ibadah, tapi juga dari sisi ekonomi, budaya, dan struktur sosial. Dakwah tidak boleh terlepas dari realitas sosial yang dihadapi masyarakat.