Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa Kemampuan Berpikir Komprehensif Itu Penting?

17 Juni 2021   07:34 Diperbarui: 17 Juni 2021   15:29 1688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Connecting the dots | Foto oleh Andrea Picquadio dari Pexels

Pasti ada satu pola strategis kenapa artikel-artikel tersebut dijadikan artikel utama. Dari situ kita akan bisa berpikir objektif untuk diri kita sendiri.

Yang pasti ketika proses berpikir komprehensif itu kita dituntut mampu melihat dua sisi secara bersamaan.

Saya tidak mengatakan hal ini mudah, yang saya ingin katakan adalah kita harus mau melatih diri berpikir komprehensif. 

Supaya kita bergerak maju dan tidak mudah menyalahkan orang lain ketika kita gagal paham terhadap sesuatu hal.

Mengapa Berpikir Komprehensif Ini Penting?

Ambil contoh kita membuat bak mandi tadi. Sangat penting untuk memahami cara kerja bak mandi secara komprehensif.

Selain itu, proses berpikir komprehensif ini berfungsi sebagai panduan bagi tim  dan diri kita sendiri dalam menyediakan struktur untuk penerapan prinsip, pola pikir, dan sikap kerja serta metode yang tepat. 

Proses tersebut mewakili kerangka kerja di mana ide-ide yang menjanjikan dapat dihasilkan dan solusi yang berorientasi jangka panjang dapat berkembang.

Berpikir komprehensif adalah soal belajar tentang masalah, mengidentifikasi pertanyaan yang relevan, memahami konteks dan kemudian mendefinisikan sudut pandang konkret terhadap masalah berdasarkan informasi yang tersedia.

Jika hal ini tidak kita lakukan, maka kita akan terjebak dalam satu lingkaran keruwetan yang tidak berbatas. Kita akan jump to conclusion.

Kita akan mencari jalan pintas, alih-alih step by step.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun