Tepat seminggu yang lalu, saya bertiga dengan teman-teman saya mendatangi sebuah pameran craft se-Indonesia, yang mengadakan adalah salah satu BUMN besar di Indonesia. Pameran craft ini mendatangkan kerajinan khas dari tiap-tiap daerah, dari sabang sampai merauke. Konsep pameran ini juga sangat etnik, nuasana nusantara yang bagi saya pribadi jarang ditemui lagi selama ini. Saya hobi menghadiri acara seperti ini. Selain penasaran dengan karya-karya anak bangsa dan sekaligus untuk mencari inspirasi. Karena, cita-cita saya salah satunya ingin bergerak dibidang industri kreatif.
Sekitar 40 stand kami kelilingi, aneka produk yang ditawarkan beraneka ragam. Ada kain-kain tradisional, aneka kuliner khas, permainan tradsional, dan ukir-ukiran. Salah satu stand yang menarik banyak pengunjung adalah stand dari Timur yang berisi keindahan kain tradisonalnya. Kain-kain ini saya rasa memang belum pernah terekspose sehingga semua orang kagum melihat koleksi kain-kain di stand ini. Kain-kainnya bukan bercorak bunga atau lainnya seperti batik dan bukan pula seperti motif tenun. Kainnya ini bermotif gambar orang khas sana dalam upacara adatnya. Terlihat sangat indah karena warna-warna yang digunakan -pun seperti ungu tua, oren tua, merah, dan hitam. Maafkan, saya lupa nama asli kainnya…
Setalah cukup panjang perjalanan kami, akhirnya kami memilih untuk duduk di kursi seminar yang disediakan. Jadi pameran ini juga menyediakan kelas workshop atau seminar. Syukrunya, kursinya masih ada yang kosong dan cukup untuk kami bertiga. Seminarnya sudah berakhir, tapi masih ada band pengisi acara yang menghibur. Lagu-lagu yang dibawakan bertema Indonesai dan lagu-lagu lama. Jadi, kami sangat terhibur dan enjoy sekali!
Salah satu teman saya ternyata baru keingat dia punya janji sama guru lesnya untuk latihan musik hari itu. Yap, tentu saja panik untuk mengabari bahwa ia tidak bisa berada ditempat. Namun, tiga handphone yang kami ternyata sulit mendapatkan sinyal yang baik alias tidak ada jaringan. Kami tidak mengerti sebenarnya, yak kok bisa ya seperti itu. Biasanya handphone kami ditempat-tempat tertentu saja misal dalam ruangan tertutup atau jauh. Padahal gedung pameran dipusat kota dan mewah tapi handphone kami bertiga tetap saja tidak menunjukkan tanda-tand sinyal yang baik.
Salah seorang pengunjung yang tepat duduk disebelah teman saya akhirnya bersedia meminjamkan handphonenya. Teman saya-pun bercerita mengenai dia yang sedang butuh untuk menelpon seseorang tapi handphone kami bertiga sinyalnya jelek. Tanpa menolak, teman saya pun langsung menelepon gurunya dan singkat cerita hal tersebut sudah teratasi. Saya pun langsung menanyakan,”Mas-nya pake provider apa ya?” Dan jawaban mas-nya ternyata providernya sama yang digunakan oleh berdua dari kami. Bingung dong kita.
Mas-nya menceritakan kalo handphone-nya itu sudah 4G LTE (Long Term Evolution) terbaru bermemori RAM 3GB, ROM 64GB. Slot microSD-nya sangat maksimal sebesar 128GB WiFi, Bluetooth, USB, 3.5mm audio jack, GPS. Handphone sudah 4G LTE, dual SIM, fingerprint sensor GSM / 3G HSPA / 4G LTE. Lengkap yaa? Handphonenya adalah Polytron Prime 7S. Asli vendor lokal loh ternyata, desainnya ga kalah mewah banget so handy. Kameranya juga bagus hasilnya ketika kami diperlihatkan.
Yuk apalagi guys, kita bertiga sudah sangat tergiur untuk memiliki handphone ini. Saya akan review ya next setelah saya menggunakannya. Jika kalian penasaran dengan Polytron Prime 7S ini, reviewnya sangat banyak di google. Silahkan cari sendiri ya atau komen jika teman-teman sudah tau. Thanks guys btw!
