"Pernah, dok! Apa sebabnya Aang dapat terkena penyakit Raja Singa itu, dokter?" tanyaku penasaran banget.
Dokter menatap dengan tajam, menyimak arah pembicaraan si pasien tanpa menyela sedikit pun.Â
"Ini jujur, ya?" balas dokter sambil menjelaskan dengan sabar.
Saya selaku dokter berhak menanyakan anamnese riwayat penyakit adik. Pernahkah adik terlibat hubungan intim dengan wanita yang tidak jelas, jajan misalnya?
Wajah Aang begitu polos, tanpa merasa bersalah menjawab dengan santai dan ekspresi wajah penuh pasrah.
"Aang pernah tidur dengan wanita yang berbeda, jajan tanpa pengaman. Aang terlalu percaya teman, tidak mempunyai pengetahuan tentang hal yang dianggap tabu itu. Aang tidak menyangka dirinya bisa terkena penyakit kelamin, sampai sekarang aku masih menjadi simpanan tante kesepian, dok!" beber Aang tanpa ada yang disembunyikan lagi.
Hmm..." hela nafas dokter terasa berat, sambil mengernyit keningnya seolah berpikir serius.Â
Saran dokter untuk menjalani terapi secara teratur. Adik masih muda, masa depan masih panjang. Jauhi perilaku berisiko tertular penyakit menular seksual dan HIV.
 "Duh, batin dokter berucap, " Ganteng-ganteng sudah mewarisi keturunan "Raja Singa" meleduk."
Memperoleh kehidupan mewah dengan cara tak lazim, dengan modal sekadarnya, demikian juga pergaulan metropolitan yang ia geluti telah merubah level hidup seseorang.
Aang frustasi dan sangat menyesal akibat ketidaktahuan tentang penyakit yang menyebalkan itu. Ia tidak dapat bersembunyi dari ulah kenakalannya," nada penyesalan terlihat dari raut wajah penuh binar kekecewaan.