Mohon tunggu...
Nancy Susilawati
Nancy Susilawati Mohon Tunggu... Freelancer

Saya adalah individu yang sangat menghargai ketenangan. Oleh karena itu, saya menikmati kegiatan-kegiatan yang memberikan kedamaian, seperti berkebun dan menulis. Kedua aktivitas ini menjadi sarana bagi saya untuk menyalurkan kreativitas dan menemukan ketenangan batin. Selain itu, saya memiliki ketertarikan yang besar terhadap perjalanan. Bagi saya, setiap perjalanan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Hari Peduli Sampah Nasional: Momentum untuk Refleksi dan Aksi Nyata

28 Februari 2025   17:26 Diperbarui: 28 Februari 2025   20:52 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membuat Karya dari Ecobrick (Sumber: Dokumentasi Warrior Cleanup)

Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dilatarbelakangi oleh tragedi longsornya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005. Peringatan ini didasarkan pada peristiwa longsornya tumpukan sampah di Peristiwa tersebut akibat ledakan gas metana dari tumpukan sampah yang dipicu oleh curah hujan tinggi. Tragedi ini menewaskan 157 orang dan menjadi titik balik kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Permasalahan sampah di Indonesia sangat kompleks dan membutuhkan penanganan serius. Setiap tahun, Indonesia menghasilkan jutaan ton sampah, dan sebagian besar berakhir di TPA. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan, banjir, dan penyakit.

Peringatan HPSN menjadi momentum penting untuk mengingatkan kita semua akan tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan meningkatkan kesadaran dan melakukan aksi nyata maka Warriors Cleanup menyelenggarakan kegiatan yang berfokus pada pendidikan dampak sampah plastik dan pelatihan pembuatan kerajinan kreatif dari limbah plastik di SD Negeri 6, Depok, Jawa Barat.

Aku berkesempatan bergabung sebagai volunteer di acara yang diadakan di hari Sabtu, 22 Februari 2025. Panitia dan volunteer dibagi dalam kelompok untuk mendampingi kelas 1-6 untuk membuat kerajinan dari limbah plastik. Di setiap kelas sebelum memulai membuat kerajinan diberikan pendidikan mengenai HPSN dan pentingnya mengelola sampah dengan baik.

Kelas 1-3 membuat kerajinan dari ecobrick. Ecobrick berasal dari dua kata dalam bahasa  Inggris yaitu eco dan brick. Eco adalah lingkungan sedangkan brick artinya bata. Jadi ecobrick artinya bata ramah lingkungan. Ecobrick bisa dipakai sebagai alternatif pengganti bata. Di kelompok ini mempunyai tugas membuat kerajinan dari ecobrick yang dibuat dari botol plastik dan diisi oleh sampah plastik padat. Kelas 1 membuat kursi, kelas 2 membuat tempat sampah dan kelas 3 membuat meja hexagonal.

Kelebihan ecobrick dapat mengurangi sampah plastik yang bisa merusak lingkungan, proses pembuatanya cenderung mudah bahkan bisa dikerjakan anak SD, alat dan bahan mudah didapat atau dicari.

Membuat Meja Ecobrick (Sumber:  Warrior Cleanup)
Membuat Meja Ecobrick (Sumber:  Warrior Cleanup)

Tugas Kelas 4 membuat keranjang mini. Anak diajarkan untuk memanfaatkan tutup botol plastik menjadi keranjang mini yang cantik. Selain botol plastik, alat dan bahan lain yang dibutuhkan yaitu lem, karton tebal, hiasan bunga palsu, kain flanel/perca untuk pegangan, gunting dan cutter.

Keranjang Mini dari Tutup Botol (Sumber: Dokumentasi Warrior Cleanup)
Keranjang Mini dari Tutup Botol (Sumber: Dokumentasi Warrior Cleanup)

Aku ditempatkan di kelas 5 yang mendapatkan tugas membuat pot bunga. Alat dan bahan yang dibutuhkan botol plastik kemasan air mineral, cutter, gunting, tali rami. Anak membuat dengan semangat dan kreatif. Mereka rela menggunakan bahan milik pribadi seperti manik-manik untuk menghias pot. Dengan sentuhan kreatif, tutup lem disulap menjadi sepasang mata robot yang unik dan menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun