Semuanya lenyap menyisakan isak tangis yang tak akan pernah usai sampai kapanpun. Semuanya hilang, termasuk perasaan tenang yang selama ini berteman dengan dirinya. Ibunya pergi, meningglkan rumah yang saat itu juga ikut mati bersamanya. Ruang tengah itu menjadi begitu dingin, kompor didapur tak pernah menyala lagi, debu dilemari tak pernah dilap dan taman belakang yang tak pernah disapa lagI karena kamar menjadi satu-satunya tempat yang paling nyaman untuk ditempati ketika seluruh isi rumah sudah tak bernyawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H