Mohon tunggu...
Nabilah FJ
Nabilah FJ Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Manusia yang suka jalan-jalan. Suka sejarah, sosial, dan budaya. Sekarang sedang mengejar impian di departemen humaniora.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Menelusur Sepak Terjang Sang Raja Jawa Tanpa Mahkota di Museum HOS Tjokroaminoto

7 Desember 2023   11:20 Diperbarui: 7 Desember 2023   15:08 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dok. Pribadi

Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang dikenal dengan HOS Tjokroaminoto merupakan tokoh pahlawan nasional. Belanda menjulukinya sebagai "Raja Jawa Tanpa Mahkota". HOS Tjokroaminoto  lahir di Madiun, 16 Agustus 1882. Beliau menamatkan pendidikannya di Opleiding School Voor Indlandsche Ambtenaren (OSVIA) di Magelang.

HOS Tjokroaminoto bergabung dengan Sarekat Dagang Islam (SDI) di Surabaya tahun 1912. Kemudian SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI) dan HOS Tjokroaminoto sebagai pimpinannya.

Selama menetap di Surabaya, HOS Tjokroaminoto tinggal di sebuah rumah sederhana bersama keluarganya. Rumah itu menjadi saksi bisu sepak terjang HOS Tjokroaminoto untuk kebangkitan nasional. Di rumah itulah beberapa tokoh nasional seperti Soekarno, Alimin, dan lain-lain menimba ilmu kepada HOS Tjokroaminoto. Mereka menjadi "anak kost" HOS Tjokroaminoto.

Rumah tersebut kini menjadi bangunan cagar budaya. Pada 27 November 2017, rumah HOS Tjokroaminoto diresmikan menjadi museum oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Museum HOS Tjokroaminoto terletak di Jl Peneleh Gg VII No. 29-31, Peneleh, Kec. Genteng, Surabaya.

Di dalam museum, informasi tentang kehidupan HOS Tjokroaminoto dipajang di tembok beserta dengan foto pendukungnya. Selain itu, beberapa peninggalan barang HOS Tjokroaminoto juga turut dipamerkan seperti buku-buku, logo PSII, surat kabar, dan lain-lain. Salah satu tempat yang menarik di dalam museum yakni bekas kamar kost anak didik HOS Tjokroaminoto.

Rumah HOS Tjokroaminoto berbentuk joglo. Langit-langitnya terbuat dari anyaman bambu dan masih terjaga hingga saat ini. Lantai di rumah HOS Tjokroaminoto juga menggunakan tegel kuning khas rumah-rumah zaman dulu.

Kamar kost yang ditempati oleh para anak didik HOS Tjokroaminoto, berada di loteng dengan tangga yang cukup curam. Kamar tersebut nampak sederhana. Lantainya terbuat dari kayu. Di dalamnya terdapat tiga tikar, tiga meja, dan sebuah cermin.

Museum HOS Tjokroaminoto buka setiap hari selasa-minggu pada pukul 08.00-15.00 WIB. Pengunjung tidak dipungut biaya alias gratis. Tiket dapat dipesan melalui link berikut, https://tiketwisata.surabaya.go.id/

Salah satu hal yang saya sukai di lingkungan sekitar rumah ini adalah Gang Peneleh itu sendiri. Di Gang Peneleh masih banyak warga yang mempertahankan arsitektur rumahnya dari zaman dulu hingga sekarang. Hal tersebut makin membuat suasana "sejarah" menjadi lebih hidup.

Museum HOS Tjokroaminoto menjadi destinasi wisata sejarah yang wajib untuk dikunjungi. Kita dapat mengetahui jejak perjuangan HOS Tjokroaminoto untuk negeri ini. Selain itu, museum HOS Tjokroaminoto dapat menjadi media pembelajaran bagi generasi muda untuk lebih mengenal bangsanya dan tidak melupakan sejarah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun