Mohon tunggu...
Nana Rohamna
Nana Rohamna Mohon Tunggu... Jurnalis - Fabiayyi alaa'i rabbikuma tukadziban

Mahasiswi Pendidikan Kimia UIN Jakarta, Aktivis LPM Institut UIN Jakarta, Duta Damai Asia Tenggara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Wajah Baru Promosi Film di Era New Normal

26 Juni 2020   19:42 Diperbarui: 26 Juni 2020   19:39 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Industri film Indonesia saat ini tengah terpukul lantaran pandemi Covid-19. Sejak pertengahan Maret 2020, jaringan bioskop terbesar di Indonesia menutup kegiatan operasionalnya demi mendukung gerakan social distancing yang digalakkan pemerintah. "Kondisi ini memang sulit. Namun industri perfilman Indonesia harus bangkit lagi, terlebih saat ini sudah masuk masa new normal," begitu dikatakan Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Ahmad Mahendra.

Hendra menyatakan, saat ini industri perfilman sudah mulai bangkit. Syuting sudah diperbolehkan dengan catatan mengikuti protokol kesehatan. Para petinggi negeri juga sudah merapatkan tentang kebolehan industri perfilman eksis kembali di era new normal. "SKB tentang bolehnya film tampil sudah dibuat dan siap diluncurkan," katanya.

Namun, lanjut dia, kebijakan ini juga diserahkan lagi pada pemerintah daerah. Karena setiap daerah memiliki kondisi yang berbeda-beda. "Bagi zona hijau jelas sudah boleh untuk nonton bioskop dan melakukan aktivitas syuting. Zona kuning tergantung pemerintah daerah membolehkan atau tidak. Kalau dilarang ya tidak apa-apa, ini juga untuk kepentingan bersama," ungkapnya.

Senada dengan Hendra, Direktur CGV Cinema Dian Sunardi Munaf juga mengatakan, CGV akan dibuka lagi mengikuti prosedur dari pemerintah. Untuk saat ini, pihaknya masih menyiapkan protokol kesehatan dan mengembalikan kepercayaan pemirsa untuk menonton kembali di CGV selama pandemi berlangsung. "Sehingga nanti saat surat edaran keluar CGV sudah siap beroperasi," tandasnya.

Demi mengembalikan kepercayaan pemirsa, industri perfilman juga harus memutar otak agar bioskop kembali ramai dikunjungi. Meskipun kapasitasnya hanya 50 sampai 60 persen. Hal ini diungkapkan oleh Produser Marcella Zalianty. "Filosofi gotong royong harus benar dijunjung. Tentu kita tidak bisa sendiri, tapi semua stakeholder memang harus terlibat," ucap Marcella yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Parfi56.

Sementara itu, Publisis sekaligus Marketing Film Agency Aris Muda mengatakan, setidaknya ada empat poin yang harus dikuatkan untuk menyokong pemasaran film bioskop di tengah pandemi. Pertama, menciptakan produk, bisa dilakukan dengan syuting yang tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kedua, placement, dalam hal ini, outlet bioskop harus bisa menyesuaikan protokol ruang publik.

Ketiga, price, pilihan ini bisa diambil dengan menentukan harga jual tiket. Keempat, promosi, bisa dilakukan dengan konen-konten digital marketing. "Jika memungkinkan bisa memperbanyak influencer untuk mereview penayangan film di bioskop," pungkasnya.

Sekadar informasi, tahun 2020 ini jaringan bioskop Indonesia menargetkan 60 juta pengunjung dalam kurun waktu satu tahun. Dengan kondisi pandemi, targetnya mungkin akan diturunkan lagi. Aris menuturkan, untuk kondisi saat ini 50 juta pengunjung seperti tahun lalu pun belum bisa dikejar. "Bahkan, beberapa produser mengatakan, tidak usah kejar target, sudah bisa survive saja sudah alhamdulillah. Tapi tentu, kita harus bangkit lagi, mungkin empat solusi yang saya tawarkan ini bisa dipakai," pungkasnya.

Diskusi ini dibahas dalam Webinar Sinergi DFI Forum 2020 Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Webinar ini bertajuk "Mensiasati Promosi Film Nasional Saat Era New Normal." Turut menghadirkan pula tokoh-tokoh populer di bidangnya seperti Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Ahmad Mahendra, Direktur CGV Cinema Dian Sunardi Munaf, Aktris Senior Niniel L Karim, Publisis, Marketing Film Agency Aris Muda, ada juga Produser, Ketua Umum Parfi56 Marcella Zalianty.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun