Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diluncurkan pemerintah untuk meningkatkan status gizi anak-anak
telah dihadapkan pada masalah serius berupa kasus keracunan massal di berbagai daerah di Indonesia sejak awal pelaksanaannya pada tahun 2025 Insiden ini
 yang menimpa ribuan siswa, memicu sorotan publik dan mendorong evaluasi terhadap tata kelola program uluhan juta siswa.Â
Munculnya kasus keracunan Insiden berulang: Sejak Januari hingga Oktober 2025, kasus keracunan makanan berulang kali terjadi di sejumlah daerah, termasuk Cipongkor, Garut, Banggai Kepulauan, Kupang, dan Bogor.
Korban ribuan siswa: Data dari berbagai lembaga, seperti Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), menunjukkan bahwa ribuan siswa menjadi korban keracunan, mengalami gejala seperti mual, pusing, sakit perut, diare, dan muntah.
menurut saya Keracunan mbg  massal yang disebabkan oleh lemahnya pengawasan dan titik lemah dalam keamanan pangan, seperti sanitasi yang buruk, pematangan makanan yang terlalu awal, hingga kontaminasi silang. Selain itu, pemerintah juga dianggap terburu-buru menjalankan program ini dengan skala besar, tanpa pengawasan ketat dan regulasi yang memadai, serta kurangnya kesiapan dari penyedia layanan. Akibatnya, program yang bertujuan baik ini justru menimbulkan ketakutan dan trauma bagi orang tua dan anak-anak, serta menurunkan kepercayaan publik.
menurut pendapat Kayla nur Kamila program Makan Bergizi Gratis (MBG) memerlukan pandangan yang berbeda atau lebih mendalam dari sudut pandang analisis Beberapa ahli dan pengamat menyoroti berbagai faktor di luar kesalahan penanganan makanan dasar, termasuk masalah tata kelola yang lebih luas.
penutup:Penyelesaian kasus keracunan dalam Program Makanan Bergizi Gratis menyoroti tantangan besar dalam program sosial berskala nasional Walaupun bertujuan mulia untuk meningkatkan gizi anak, pelaksanaan program ini menghadapi kendala serius yang mengakibatkan masalah keamanan pangan dan kesehatan ribuan siswa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI