Acarapun dimulai, Abu Nawas masih berpikir. Temannya pun sudah menjemput supaya datang bersama di acara tersebut. Abu Nawas berkata bahwa ia akan berangkat telat karena ada sesuatu dan menyuruh mereka berangkat terlebih dahulu.
Nah, Abu pun menemukan sebuah ide. Sementara, Raja mencari-cari Abu Nawas mengapa sampai acara dimulai kok belum kelihatan. Dirumah, Abu Nawas tengah menambal celananya yang sobek di bagian belakang dengan karpet kecil sebagai tambalannya.
Ketika sudah selesai, ia pun memakai celana tersebut dan datang ke acara. Ia sengaja telat supaya tidak kebagian tempat duduk.
Benar saja, sesampainya disana, ia harus rela duduk diatas tanah. Raja yang sedari tadi mencari Abu Nawas segera turun tangan dan mencari keberadaannya. Alangkah terkejutnya raja ketika melihat teman dekatnya yang seharusnya duduk di depan malah duduk tak beralas.
Raja pun menemui Abu Nawas dan memintanya untuk berpindah ke tempat yang seharusnya. Abu Nawas menolak dengan dalih ia sudah beralas. Raja tak percaya dan tetap memintanya berpindah.
"Apa Paduka tidak melihat alas duduk saya?" Tanya Abu pada Raja.
"Tentu saja tidak, karena kamu tak membawa alas duduk sendiri." Jawab Raja.
"Sungguh hamba membawanya, jika Paduka tidak percaya, izinkan saya menunjukkannya." Kata Abu Nawas.
Abu Nawas pun menunjukkan tembelan karpet pada celana bagian belakangnya dan secara otomatis ia harus memantati raja. Dengan begitu Abu Nawas berhasil memantati Raja dan Raja pun tidak marah.
Sehabis acara, teman nya bertanya sudahkah ia menyelesaikan tantangannya. Abu Nawas pun bercerita apa yang barusan dialaminya.
Alkisah lagi,