Mohon tunggu...
Namira Amelia Septiarini
Namira Amelia Septiarini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Kata "FOMO" yang Sedang Marak di Kalangan Remaja

8 Juni 2022   21:51 Diperbarui: 8 Juni 2022   22:00 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

FOMO atau kependekan dari Fear of Missing Out yaitu perasaan takut akan “tertinggal” dikarenakan tidak mengikuti aktivitas tertentu. Sebuah perasaan cemas ataupun takut yang muncul pada diri seseorang akibat tertinggal sesuatu yang baru, seperti berita, aktivitas, tren, dan hal lainnya. Rasa takut ketinggalan ini mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik.

Lalu apa saja sih gejala gejala FOMO? Menurut yang dilansir oleh cosmopolitan.co.id gejala gejala FOMO adalah :
1.Kebiasaan selalu mengecek handphone. Dimana kamu selalu memeriksa semua akun sosial media untuk melihat notifikasi dan update terbaru dari teman teman atau dari selebgram hingga artis artis. Timbulnya rasa tidak mau tertinggal berita apa pun itu.
2.Adanya rasa selalu ingin tahu kehidupan orang lain. Apa aja sih yang mereka makan, apa yang mereka lakukan, film terbaru yang mereka tonton, tempat-tempat hangout/nongkrong yang baru buka, hingga pria/gebetan yang sedang dekat dengan mereka.
3.Jika ada lelucon yang tidak kamu mengerti, timbul rasa kesal. Disaat yang lain sedang bercanda tentang sesuatu yang tidak kamu pahami atau melakukan inside jokes, kamu kesal. Mengapa? Itu terjadi dikarenakan adanya rasa harus selalu tahu dan mengerti apa yang sedang dibicarakan.
4. Mengeluarkan uang untuk sekedar trend atau hal yang tidak terlalu penting. Kepribadian yang tidak ingin ketinggalan zaman sehingga rela mengeluarkan banyak uang hingga menggunakan kartu kredit untuk barang barang terbaru, seperti tas, baju, skincare, makeup hingga handphone yang paling baru dan canggih agar tidak ketinggalan zaman.
5.Tidak mau tertinggal gosip terbaru. Ditandai oleh kamu yang selalu ingin up to date, membuat kamu mengikuti banyak akun gosip atau bahkan perkumpulan para penggosip di lingkungan sekitar. Dimulai membicarakan tentang teman atau bos ataupun tetangga dari yang terdekat hingga yang bahkan tidak kamu kenal.
6.Selalu memesan sesuatu hal yang baru. Memesan makanan yang paling baru bahkan sebenarnya tidak menyukai jenis makanan itu.  Alasan dibalik memesan makanan itu hanya agar bisa mengambil gambar lalu diposting di media sosial dan dapat memberikan review serta dapat berkomentar tentang cita rasa makanan tersebut pada orang lain.

Penyebab yang membuat seseorang menjadi FOMO ialah karena menggunakan media sosial terlalu sering dan aktif dikalangan masyarakat. Mengapa dapat seperti itu? Karena dengan kita mengikuti seluruh aktivitas di sosial media itu kita tanpa disadari perlahan lahan kita tidak ingin ikut tertinggal akan suatu hal. Akan ada banyak pikiran seperti , “kenapa aku tidak ikut akan hal itu” atau “Pengen deh mencoba produk itu”, “Harus ke tempat ini deh lagi trending soalnya” sedikit demi sedikit pemikiran seperti itu menguasai pikiran kita yang secara tidak langsung mengganggu kesejahteraan dan kenyamanan psikologis diri sendiri.

Nah, lalu bagaimana nih agar kita tidak mengalami FOMO? Simak berikut penjelasannya,
Lebih fokus terhadap kehidupan pribadi daripada melihat status kehidupan orang lain.
Sejatinya semua yang tampak diluar, contohnya pada sosial media ataupun omongan orang, hanyalah satu dari sebagian kecil kehidupan yang ditunjukkan. Apa yang kita liat mungkin hanya hasil dari perjuangan mereka, apa yang kita lihat hanyalah selalu tampak yang baik baik dan yang bagus bagus saja. Karena kita harus mengerti dan paham betul bahwa apa yang terlihat distatus belum selalu sama seperti di kehidupan nyata.

Membatasi Diri
Perlu untuk melakukan pembatasan diri dalam mengakses media sosial. Kita harus bisa mengatur penggunaan sosial media dengan baik, benar dan bijak. Harus bisa memfilter dan mengerti mana yang boleh atau harus diikuti, maupun mana yang tidak seharusnya diikuti. Tidak diikuti oleh rasa takut untuk tertinggal. Karena di media sosial tidak ada yang tidak ada dan tidak ada yang tidak mungkin, semua apapun dapat terjadi, mau itu hal yang baik maupun buruk.

Membangun kehidupan nyata, meninggalkan kehidupan maya
Sudah seharusnya kita mengutamakan dunia nyata daripada kehidupan maya. Sudah sepatutnya kita untuk tidak sibuk sendiri dengan handphone atau gadget lainnya disaat sedang berkumpul atau bersosialisasi ketimbang takut ketinggalan informasi di dunia maya.

Referensi:
1.https://www.cosmopolitan.co.id/article/read/10/2018/14854/10-gejala-kamu-memiliki-fomo (diakses tanggal 7 Juni 2022)
2.https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13931/Fear-Of-Missing-Out-FOMO-Ketakutan-Kehilangan-Momen.html (diakses tanggal 7 Juni 2022)
3.https://bpkpenabur.or.id/jakarta/smak-2-penabur/berita/berita-lainnya/fomo (diakses tanggal 7 Juni 2022)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun