Peringatan hari buruh selalu menjadi momen refleksi bersama karena kondisi buruh di Indonesia masih jauh dari harapan. Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 menegaskan bahwa kekayaan alam negara harus dikelola untuk kemakmuran rakyat. Namun kenyataannya, beberapa tantangan masih muncul, termasuk korupsi dan tata kelola yang belum optimal di perusahaan negara yang mengelola hasil bumi Indonesia. Akibatnya, kekayaan alam yang melimpah tidak sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat, terutama buruh yang bekerja di sektor-sektor strategis.
Perusahaan negara seharusnya menjadi motor penggerak perekonomian nasionl. Namun, meskipun mereka mengelola aset yang berharga, keuntungan ekonomi dari beberapa perusahaan belum dirasakan oleh buruh dan masyarakat luas. Dalam beberapa kasus, tata kelola dan dsitribusi keuntungan masih dipengaruhi oleh kepentingan poltik dan birokrasi yang kurang berpihak pada kesejahteraan rakyat.
Disparitas ekonomi yang masih tinggi turut memperkuat tantangan. Banyak buruh hidup dalam penghasilan minimum dan kondisi kerja yang rentan, sementara sebagian kecil kelompok elit menikmati akses kekayaan yang jauh lebih besar. Sila Kelima Pancasila mengamanatkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sebuah prinsip yang harus diwujudkan dalam kebijakan yang lebih adil, terutama dalam pengelolaan kekayaan negara.
Mengatasi ketimpangan ini memerlukan langkah serius dalam membangun transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya alam. Di sisi lain, peningkatan perlindungan hak-hak buruh dan penyesuaian upah yang lebih baik perlu menadi prioritas. Hari buruh bukan hanya seremoni, tetapi momentum untuk menagih komitmen negara dalam memperjuangkan keadilan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Harapan tetap menyala. Semoga kesejahteraan bukan lagi sekedar impian, tetapi kenyataan bersama yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Kini, harus berani bersuara, aktif bergerak, dan kreatif menciptakan solusi dari bawah. Lewat komunitas, media sosial, hingga ruang diskusi, sehingga suara-suara kecil mulai terdengar nyaring. Menuntut kerja yang layak dan sistem yang adil bagi semua. Teknologi pun dimanfaatkan tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai alat belajar, berorganisasi, dan memperkuat solidaritas.
Dengan langkah kolektif yang didasari oleh kejujuran, keadilan dan komitmen terhadap prinsip-prinsip Pancasila, semoga generasi selanjutnya mampu membawa perubahan signifikan bagi negeri ini, dengan tetap teguh memegang integritas, moralitas dan cita-cita luhur bangsa.
Selamat Hari Buruh!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI