Dewasa ini, bumi kita tercinta semakin sesak, panas, polusi di mana-mana, sungai-sungai mulai dangkal, hutan-hutan gundul, yang berakibat pada bencana longsor dan banjir di berbagai tempat. Realitanya, manusia sering kali abai terhadap lingkungannya sendiri. Padahal, di lingkungan inilah kita tinggal, melanjutkan kehidupan, menyambung asa dan harapan hingga anak cucu kita nanti. Memang benar apa yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an bahwasanya kerusakan di bumi adalah ulah dari manusia sendiri.
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia... (QS. Ar-Rum: 41)
Meski begitu, manusia juga punya andil besar untuk merawat bumi tempat kita tinggal. Bukankah seharusnya kita peduli dengan lingkungan hidup kita sendiri agar generasi penerus tetap bisa merasakan keindahan dan kenyamanan tinggal di bumi yang merupakan mahakarya Yang Maha Kuasa ini?
Kita sama-sama tahu bahwa bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Di Indonesia, jenis bencana yang nggak pernah absen adalah banjir. Entah kenapa sejak zaman baheula hingga zaman modern, banjir ini rajin banget menghampiri wilayah Indonesia. Banjir selalu menjadi trending setiap tahunnya. Apabila banjir menerpa, maka tentu saja akan memunculkan masalah-masalah lain, sampah berserakan di mana-mana misalnya. Sudah berkali-kali banjir dan mendapati dampak yang sama setiap tahunnya, apa lagi yang bisa dilakukan agar bumi kita tidak "mengamuk"?
Mulai dari Diri Sendiri
Tanpa kita sadari, di bulan Ramadan yang selalu menjadi ajang silaturahmi berbagai perkumpulan pertemanan ternyata mengakibatkan menumpuknya sampah di mana-mana. Agenda buka bersama mulai dari teman TK hingga teman kuliah, teman kerja hingga teman arisan, teman organisasi hingga teman berbagai komunitas sosial secara tidak langsung menambah keberadaan sampah di sekitar kita karena banyaknya alat makan atau kemasan sekali pakai.
Adanya kemasan dan alat makan sekali pakai memang memudahkan banyak orang, namun di sisi lain juga menjadikan gunungan sampah semakin tinggi tiap harinya. Bukan berarti buka bersama dan agenda-agenda lain di bulan Ramadan itu salah lho, ya. Nggak ada yang salah, hanya perlu sedikit perubahan agar nantinya bumi kita tidak penuh dengan sampah. Nah, cara yang paling sederhana untuk menyayangi bumi kita adalah dengan diet sampah mulai dari diri sendiri. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?
Tips Sederhana, Dampak Luar Biasa
Selain diet menghindari makanan-makanan yang kurang menyehatkan, nyatanya diet sampah juga nggak kalah penting. Diet sampah bertujuan untuk mengurangi keberadaan sampah-sampah yang menumpuk dan berjejal di lingkungan kita dan menciptakan bumi yang lebih asri nan indah dipandang mata. Bagaimanakah cara untuk memulai diet sampah ini? Mulai dari hal-hal sederhana, namun dampaknya dahsyat luar biasa. Nggak percaya? Coba aja dulu, hehe!
Coba biasakan ketika kita ke luar, selalu membawa kantong belanja berbagai ukuran mulai dari yang kecil, sedang, hingga besar. Biar apa? Tentu saja agar memudahkan diri kita sendiri bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Jangan lupakan juga untuk selalu membawa tumbler agar tidak menambah bekas sampah minuman sekali pakai. Nah, jika sedang buka bersama atau di acara lainnya dan tidak tersedia tempat sampah, maka bawa bungkus makanan dan minuman kita sendiri, masukkan ke dalam tas, dan buang ketika menemukan tempat sampah atau jika sudah sampai di rumah. Jangan pernah sesekali membuang sampah sembarangan ya, Kawan. Satu sampah dari kita, akan menyiksa bumi tercinta. Jika kita mencintai lingkungan sekitar, maka Allah juga akan mencintai kita sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut.
Orang-orang yang mengasihi akan dikasihi oleh Ar-Rahman, berkasih sayanglah kepada siapapun yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit akan mengasihi kalian. (HR. Tirmidzi)
Pilah Sampah di Rumah
Selain diet sampah yang bisa dilakukan ketika bepergian ke luar, kita juga bisa mengurangi dan memilah sampah dari rumah agar tidak lagi terjadi bencana yang tidak diinginkan. Memilah sampah organik dan non organik di rumah akan sangat membantu keberlanjutan bumi yang lebih nyaman dan tidak sesak dengan sampah. Di sisi lain, kita juga bisa mengumpulkan botol-botol bekas atau kardus-kardus bekas untuk dibawa ke bank sampah. Rumah jadi bersih, lingkungan pun terawat.