Mohon tunggu...
Najwa Zaskaylla
Najwa Zaskaylla Mohon Tunggu... Universitas Muhammadiyah Malang

Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sukuk Syariah : Pilihan Investasi Halal Yang Stabil dan Menenangkan

30 Juni 2025   18:15 Diperbarui: 30 Juni 2025   21:13 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/4HihuMssk

Sukuk Syariah : Pilihan Investasi Halal Yang Stabil dan Menenangkan 

Disusun Oleh : Najwa Zaskaylla Az Zahra

Dalam dunia investasi yang semakin berkembang, sukuk syariah menjadi alternatif yang menarik bagi mereka yang ingin mendapatkan keuntungan sambil tetap mematuhi prinsip-prinsip tertentu.   Namun, apa sebenarnya sukuk syariah ini?   Mengapa disebut sebagai investasi "halal"? Dan apa bedanya sama investasi biasa?

Sukuk Bukan Sekadar "Surat Utang" Biasa

Berbeda dengan obligasi konvensional yang hanya berbentuk surat utang, sukuk syariah merupakan bukti kepemilikan atas proyek nyata. Dana yang terkumpul dari penjualan sukuk wajib digunakan untuk membiayai kegiatan yang produktif, seperti pembangunan jalan tol, rumah sakit, atau fasilitas energi ramah lingkungan. Inilah yang membedakannya: uang tidak hanya diputar di pasar, tetapi benar-benar digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat secara langsung.

Kelebihan Sukuk :

1. Bebas Riba
Setiap transaksi dalam sukuk diawasi oleh Dewan Syariah. Tidak mengandung bunga, spekulasi, atau ketidakjelasan. Keuntungan berasal dari bagi hasil atau sewa atas proyek nyata.

2. Bermanfaat bagi Masyarakat
Uang yang diinvestasikan membantu mendanai proyek yang berguna bagi banyak orang, seperti pembangunan sekolah atau penyediaan air bersih di desa. Keuntungan bukan hanya finansial, tetapi juga memberi nilai sosial.

3. Penghasilan Stabil
Cocok bagi yang ingin hasil tetap dan tidak suka melihat perubahan harga naik-turun setiap saat. Keuntungan dari sukuk biasanya tetap dan dibayarkan secara rutin, misalnya setiap bulan atau tiga bulan sekali.

Namun, Ada Hal yang Perlu Dipertimbangkan :

1. Tidak Bisa Dicairkan Sewaktu-waktu
Sukuk memiliki masa berlaku, biasanya antara 2 hingga 5 tahun. Jika membutuhkan dana secara mendadak, pencairan bisa sulit. Ini perlu diperhitungkan sebelum memutuskan untuk membeli.

2. Keuntungan Lebih Kecil Dibanding Saham
Hasil dari sukuk biasanya lebih rendah dibandingkan saham atau reksadana campuran. Tapi ini sebanding dengan tingkat risiko yang juga lebih rendah.

3. Hanya Tersedia di Waktu Tertentu
Sukuk ritel tidak tersedia setiap saat. Penjualan biasanya dibuka beberapa kali dalam setahun. Oleh karena itu, perlu mengikuti jadwal penerbitan agar tidak ketinggalan.

Jika ingin mencapai keamanan finansial dan pendapatan yang stabil, penggunaan sukuk dapat menjadi alternatif yang lebih menguntungkan daripada deposito karena menawarkan keuntungan yang sedikit lebih tinggi.   Untuk mendapatkan hasil investasi yang lebih besar, saham dapat menjadi pilihan yang lebih tepat, meskipun dengan risiko yang lebih tinggi.   Sementara itu, bagi yang ingin mencapai keseimbangan antara hasil dan risiko, menggabungkan sukuk dengan produk keuangan berisiko rendah dapat menjadi strategi yang cerdas.   Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), minat terhadap investasi sukuk ritel telah meningkat sekitar 20% sepanjang tahun 2023, menunjukkan bahwa semakin banyak individu menyadari bahwa mencari keuntungan tidak harus dilakukan dengan mengesampingkan nilai-nilai kepercayaan yang diyakini.

Untuk memastikan investasi berjalan dengan baik dan sesuai keinginan, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan terutama bagi orang yang baru memulai :

1. Cermati Proyek yang Didanai
Perhatikan proyek yang akan didanai melalui sukuk. Pilih yang sesuai dengan nilai dan kepedulian pribadi.

2. Mulai dari Jangka Pendek
Cobalah sukuk dengan masa berlaku 1–2 tahun terlebih dahulu. Jika sudah merasa cocok, baru melanjutkan ke masa yang lebih panjang.

3. Sebar Investasi
Jangan menaruh semua dana di satu tempat. Idealnya, alokasikan sekitar 30% dari total dana untuk sukuk dan sisanya di tempat lain sesuai kenyamanan.

Sukuk syariah tidak hanya berkaitan dengan uang yang halal, melainkan juga menyoroti betapa pentingnya keberkahan dan manfaat sosial.   Dengan mengikuti aturan syariah yang ketat, keuntungan yang stabil, dan memberikan manfaat kepada masyarakat, sukuk menjadi pilihan yang menjamin keuangan yang aman dan pikiran yang tenteram.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun