Mohon tunggu...
M NajmiHidayat
M NajmiHidayat Mohon Tunggu... mahasiswa

saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wawancara Aktivitas Ekonomi Masyarakat Yang Ada Di Desa Melayu

8 September 2025   20:48 Diperbarui: 8 September 2025   20:48 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama : Muhammad Najmi Hidayat Ramadhan

Nim : 2410416210008

Kelas : A

Mata Kuliah : Geografi Ekonomi

Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si

Universitas Lambung Mangkurat

Desa Melayu di Banjarmasin Tengah merupakan salah satu kawasan yang memiliki peranan penting dalam perkembangan perekonomian lokal. Berbagai aktivitas usaha kecil, perdagangan, dan pertanian menjadi tumpuan utama masyarakat dalam mencari nafkah sehari-hari. Dengan letaknya yang strategis, desa ini tidak hanya menjadi pusat interaksi ekonomi antar warga, tetapi juga berkontribusi dalam menopang pertumbuhan ekonomi wilayah Banjarmasin secara keseluruhan. Potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di Desa Melayu memberikan peluang besar untuk pengembangan usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dinamika perekonomian yang tengah berjalan di desa ini agar dapat terus mendukung kemajuan dan keberlanjutan pembangunan ekonomi lokal. 

Kegiatan wawancara ini dilakukan sebagai metode untuk mendapatkan informasi langsung dari para pedagang bebas atau penyedia jasa. Tujuannya adalah untuk memahami kondisi sosial ekonomi mereka, pola interaksi yang terjalin, serta berbagai tantangan dan peluang yang mereka hadapi dalam menjalankan usaha sehari-hari. Aktivitas perdagangan dan jasa menjadi sangat penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung perekonomian setempat. Meskipun demikian, pelaku usaha sering menghadapi kendala seperti keterbatasan modal, akses pasar yang sulit, dan kurangnya fasilitas pendukung, yang semuanya dapat memengaruhi kelancaran serta keberhasilan usaha mereka.

Wawancara ini bertujuan untuk menggali informasi secara mendalam mengenai kondisi sosial ekonomi, pola interaksi, serta berbagai tantangan dan peluang yang dialami oleh pedagang bebas dan penyedia jasa dalam menjalankan usaha mereka setiap hari. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan serta kendala dalam usaha tersebut, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang dinamika usaha mikro dan kecil di lingkungan sekitar.  

Jadi disini saya sudah mewawancara 10 orang yang beraktivitas didaerah Desa Melayu, Berikut adalah Hasil wawancara yang telah saya lakukan : 

1. Iqbal (20 Tahun) Karyawan Teh Poci

2. Ahmad (30 Tahun) Pedagang Gorengan

Geotagging
Geotagging

3. Taufik (40 Tahun) Pedagang Buah

Geotagging
Geotagging

4. Wardah (54 Tahun) Pedagang Pecel

Geotagging
Geotagging

5. Samsuni (54 Tahun) Pedagang Pempek

Geotagging
Geotagging

6.Misraji (42 Tahun) Pedagang Bakaran

Geotagging
Geotagging

7. Ifit (42 Tahun) Pedagang Gorengan

Geotagging
Geotagging

8. Rahma (30 Tahun) Pedagang Buah

Geotagging
Geotagging

9. Ami (21 Tahun) Pedagang ESteh

Geotagging
Geotagging

10. Fitriansyah (35 Tahun) Pedagang Sate

Geotagging
Geotagging
  • Hasil dan Pembahasan

Variasi Jenis Usaha

   Masyarakat Desa Melayu menjalankan berbagai jenis usaha mikro yang mayoritas bergerak di sektor makanan dan minuman, seperti pedagang sate, es teh, gorengan, buah-buahan, pecel, pempek, dan bakaran. Variasi ini menunjukkan keberagaman pilihan ekonomi yang saling melengkapi kebutuhan pasar lokal.

Usaha Dijalankan Secara Mandiri dan Bersama Keluarga

   Usaha-usaha tersebut umumnya dijalankan secara mandiri dengan dukungan anggota keluarga. Hal ini memperkuat modal sosial dan memudahkan pengelolaan usaha pada tingkat rumahan atau skala kecil.

Metode Pemasaran yang Sederhana dan Tradisional

   Para pelaku usaha biasanya memasarkannya secara langsung kepada konsumen di sekitar tempat usaha mereka, tanpa menggunakan teknologi pemasaran digital. Pemasaran menggunakan relasi sosial lokal tetap efektif dalam komunitas ini.

Hambatan yang Dihadapi

   Hambatan utama yang ditemui meliputi keterbatasan modal usaha, akses pasar yang terbatas di luar lingkungan sekitar, dan kurangnya fasilitas pendukung seperti pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal. Faktor cuaca dan musim juga berpengaruh terhadap fluktuasi penjualan.

Pengaruh Musim dan Cuaca

   Beberapa pelaku usaha menyatakan usahanya dipengaruhi oleh musim dan cuaca, misalnya pada musim hujan penjualan produk tertentu mengalami penurunan karena berkurangnya aktivitas konsumen di luar rumah.

Bantuan dan Pelatihan dari Pemerintah

   Sebagian besar usaha mikro ini belum mendapatkan pelatihan atau bantuan pemerintah secara optimal, sehingga potensi pengembangan usaha menjadi kurang maksimal. Pendampingan dan pelatihan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas usaha.

Penggunaan Teknologi Masih Terbatas

   Teknologi dalam menjalankan usaha, baik untuk produksi maupun pemasaran, masih minim digunakan. Hal ini menjadi peluang pengembangan untuk meningkatkan efisiensi dan memperluas pasar.

Sumber Bahan Baku Lokal dan Terpercaya

   Mayoritas pedagang mendapatkan bahan baku dari pasar lokal atau sumber terpercaya di sekitar wilayah mereka, yang membantu menjaga kualitas produk serta meminimalkan biaya produksi.

Keinginan untuk Mengembangkan Usaha

   Banyak pelaku usaha menunjukkan keinginan untuk mengembangkan usaha ke bidang lain atau menambah variasi produk yang dijual sebagai strategi bertahan dan meningkatkan penghasilan.

Kontribusi terhadap Ekonomi Lokal

   Usaha mikro ini berperan signifikan dalam menyediakan lapangan kerja dan menambah pendapatan rumah tangga, sehingga menjadi tulang punggung perekonomian Desa Melayu. Usaha kecil yang berkelanjutan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

  • Kesimpulan

Aktivitas ekonomi masyarakat Desa Melayu sebagian besar didominasi oleh usaha mikro di bidang perdagangan makanan dan minuman dengan manajemen usaha yang dilakukan secara mandiri dan melibatkan anggota keluarga. Usaha-usaha tersebut berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat berbagai kendala seperti keterbatasan modal, akses pasar yang terbatas, kurangnya dukungan pelatihan dan teknologi. Dengan potensi dan keinginan kuat para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya, diperlukan dukungan yang berkelanjutan agar ekonomi lokal dapat tumbuh lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun