Mohon tunggu...
Najihan Avivi UIN
Najihan Avivi UIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Mataram

Salam literasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

BANK SAMPAH KEKAIT BERSERI SEBAGAI TEMPAT MENUKAR SAMPAH DENGAN BIBIT PRODUKTIF

11 November 2022   01:09 Diperbarui: 16 November 2022   07:43 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Persoalan sampah selalu saja menjadi perhatian seiring dengan  pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Sampah merupakan masalah utama dalam kehidupan bermasyarakat yang harus dicarikan solusi penanganan yang tegas dan tepat. Sampah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga).

Berdasarkan UU No.18 Tahun 2008, 'sampah didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan'. 

Pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia ternyata berdampak pada meningkatnya jumlah sampah atau limbah rumah tangga. Sampah merupakan hasil dari aktivitas masyarakat sehingga sudah seharusnya ditanamkan bahwa pengelolaan sampah merupakan tanggungjawab bersama.

Di Lombok Barat, Pengelolaan lingkungan hidup yang terencana, berdayaguna dan berhasil guna akan memberikan manfaat dan kontribusi cukup besar bagi kelancaran dan kesinambungan pelaksanaan program pembangunan sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Lombok Barat serta program pembangunan nasional. 

Rumah tangga menjadi salah satu penghasil sampah, baik sampah organik maupun non-organik. Masyarakat dihimbau dapat menangani sampah yang ada disekitar, dimana alih-alih menjadi sebuah bencana, kemudian dikelola sehingga memberikan manfaat yang besar terkait kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. 

Maka dalam pembahasan ini Bank Sampah adalah salah satu strategi dalam penerapan 3R (reduce, reuse, recycle) pada pengelolaan sampah di tengah-tengah masyarakat. Solusi inovatif ini memaksa masyarakat untuk lebih dapat memilah sampah, karena secara tidak langsung sampah juga memiliki nilai ekonomis, maka Bank Sampah ini kemudian bisa menjadi upaya untuk pemberdayaan lingkungan hidup.

Desa Kekait Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat merupakan lingkungan yang sudah cukup lama bergelut dengan permasalahan sampah, baik itu menimbulkan tersumbatnya aliran selokan hingga menimbulkan rupa tak elok bahkan bau yang tak sedap kemudian menyebabkan polusi  udara  di lingkungan tersebut.

Bank Sampah Kekait Berseri, Lombok Barat, yang didirikan oleh Paizul Bayani pada tahun 2015 ini terletak di Dusun Puncang, Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat. Dalam praktiknya, Bank Sampah Kekait Berseri menggunakan metode ecobrick dan takakura yang sudah berjalan sejak 2015 yang hingga saat ini masih diupayakan pengelolaannya agar lebih kondusif dan efektif. 

Pengelolaan sampah ecobrik oleh Bank Sampah Kekait Berseri menerapkan sistem upah yang diganti dengan bibit tumbuhan disetiap penukaran sampah ecobrick. Bank Sampah Kekait Berseri mempunyai tiga kegiatan pokok, yakni; Komposting (membuat pupuk dari sampah rumah tangga), Daur ulang, dan Membuat kerajinan dari sampah plastik.

Dalam pembahasan ini, penulis mencoba menguraikan narasi diatas dengan teori etika lingkungan. Dalam praktiknya, Bank Sampah Kekait Berseri ini termasuk dalam teori Ekosentrisme dikarenakan adanya kepedulian moral diperluas sehingga mencakup komunitas ekologis seluruhnya, baik yang hidup maupun tidak. Yang dimana, dalam teori ini menuntut suatu etika yang tidak berpusat pada manusia, melainkan berpusat pada keseluruhan kehidupan dengan upaya mengatasi persoalan lingkungan hidup, dan teori ini juga memegang teguh sikap hormat terhadap alam karena didasari dengan prinsip bahwa manusia termasuk dalam komponen lingkungan hidup maka manusia perlu memiliki kesadaran untuk menjaga alam.

Selain itu, dalam pembahasan mengenai Bank Sampah Kekait Berseri sebagai upaya penanggulangan pencemaran lingkungan ini terdapat the anthropological approach (pendekatan antropologi) yang dimana pendekatan ini berarti pendekatan yang utamanya berkaitan dengan identifikasi tentang keberadaan manusia atau cara seharusnya manusia bersikap atau berperilaku terhadap alam, jadi dalam pendekatan ini penulis memahami bahwa apa yang dilakukan oleh Bank Sampah Kekait Berseri adalah hal yang memang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai bentuk kesadaran dan etika terhadap lingkungan hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun