Meski penuh tantangan, hubungan migrasi India–Jepang bisa menjadi kemitraan strategis. Pada 2019, kedua negara menandatangani Memorandum of Cooperation tentang tenaga kerja terampil. Kesepakatan ini memungkinkan ribuan pekerja India masuk Jepang dengan status legal dan pelatihan sebelum keberangkatan.
Ke depan, jika dikelola baik, migrasi ini tidak hanya soal pekerja yang datang dan pergi. Lebih dari itu, ia akan memperkuat diplomasi, perdagangan, hingga pertukaran budaya antara dua negara besar Asia.
PENUTUP
Jepang membutuhkan tenaga muda, India punya populasi produktif. Jepang butuh inovasi digital, India punya talenta IT kelas dunia. Inilah alasan mengapa Jepang kini mulai bergantung pada pekerja India.
Tetapi, migrasi bukan hanya soal angka ekonomi. Ia juga menyangkut hak, martabat, dan integrasi sosial. Jepang dan India harus memastikan bahwa kerja sama ini tidak sekadar mengisi kekosongan tenaga kerja, tetapi juga membangun masyarakat yang adil, inklusif, dan saling menghargai.
DAFTAR PUSTAKA
- Japan International Cooperation Agency (JICA). (2023). Cooperation on Specified Skilled Worker Program with India. JICA. Diakses pada 30 September 2025, dari https://www.jica.go.jp/english/news/field/2023/202303_ssw_india.html
- The Diplomat. (2024, Juni 14). Japan’s Immigration Challenges and Opportunities for Indian Workers. The Diplomat. Diakses pada 30 September 2025, dari https://thediplomat.com/2024/06/japans-immigration-challenges-and-opportunities-for-indian-workers
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI