Mohon tunggu...
Naimatul Asrovia
Naimatul Asrovia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Sampah Daun Menjadi Kompos

14 Agustus 2020   10:55 Diperbarui: 14 Agustus 2020   11:36 3662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Ciri- ciri pupuk kompos yang sudah jadi dan baik untuk digunakan adalah :

  • Warna kompos coklat kehitaman
  • Aroma kompos tidak menyengat, mengeluarkan aroma seperti tanah.
  • Jika dikepal akan menggumpal dan ditekan dengan lunak akan hancur dengan mudah.
  • Tekstur pupuk yang menyerupai tanah.
  • Sebelum menggunakannya, harus menyaringnya terlebih dahulu untuk memisahkan dari kotoran ataupun pupuk yang menggumpal

            Itulah tadi cara dalam pembuatan pupuk kompos. Sangat mudah bukan ? Siapa saja bisa membuatnya. Maka dari itu mulai dari sekarang, mari kita memanfaatkan dedaunan yang sudah tidak terpakai menjadi salah satu bentuk yang bisa bermanfaat yaitu kompos.

            Di balik kelebihan pasti ada kekurangan. Sesungguhnya tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah.

            Kekurangan pupuk kompos adalah :

  • Kandungan unsur hara pada pupuk organik jumlahnya sangat kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.
  • Karena jumlahnya yang banyak, menyebabkan tambahan biaya operasional untuk pengangkutan dan implementasinya.
  • Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara, pemberian pupuk rganic  yang membutuhkan jumlah besar sehingga menjadi beban biaya bagi petani, sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian pupuk rganic tidak sepektakuler pada pemberian pupuk buatan.

            Keunggulan pupuk kompos :

  • Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, lebih baik di bandingkan dengan unsur hara makro maupun unsur hara mikro, kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk buatan (anorganik).
  • Pupuk organik mengandung asam--asam organik, antara lain asam humic, asam fulfic, hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat berguna bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.
  • Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah yang mempunyai pengaruh sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah terutama sifat biologis tanah.

Di samping banyaknya manfaat yang di peroleh dari pemakaian pupuk kompos, menjalankan bisnis pupuk kompos juga sangat menguntungkan dikarenakan modal utamanya adalah sampah daun yang mudah untuk di dapatkan dan juga peluang bisnis ini mudah untuk di jalankan serta petani banyak menggunakan pupuk ini. Kita bisa memanfaatkan sampah dedaunan yang berserakan di sekitar kita kemudian mengolahnya sebagai pupuk kompos. Kemudian pupuk ini juga termasuk pupuk yang ramah lingkungan. Sehingga para petani lebih menyukai pupuk kompos untuk mengolah lahannya.


Penggunaan pupuk kompos ini semakin lama semakin meningkat, jadi prospek usaha ini menjadi salah satu potensi usaha daerah yang banyak dikembangkan oleh masyarakaat khusunya masyaraakat pedesaan.

Pupuk kompos masi menjadi komoditi dengan permintaan yang cukup tinggi di Indonesia terutama karena semakin berkembangnya system pertanian dan pangan di Indonesia.

Masih tingginya permintaan pupuk kompos di Indonesia terbukti dengan adanya beberpa daerah yang menjadi sentra bagi pertanian organic yang membutuhkan pupuk kompos dalam jumlah yang besar.

Berdasarkan hasil penelitian dari Puslittanah, lahan sawah beberapa wilayah di Indonesia misalnya Sumatera, Pulau Jawa, NTB, Kalimantan, dan Sulawesi Selatan menggunakan pupuk organic secara intensif untuk meningkatkan hasil pertaninnya dan kebutuhannya terus meningkat. Penggunaan pupuk kompos memang lebih aman digunakan untuk tanaman pangan dan hortikultura.   

            Kesimpulan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun