Mohon tunggu...
NAIL ZIAN AULIA
NAIL ZIAN AULIA Mohon Tunggu... Mahasiswa

halooo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperkenalkan Modul Ajar PPKI dan Proklamasi Kemerdekaan: Belajar Sejarah dengan Model Team Games Tournament (TGT)

8 September 2025   16:12 Diperbarui: 8 September 2025   19:28 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan model pembelaajatan TGT Sumber: Pendidikan Pancasila

Pendidikan sejarah di sekolah memiliki peran penting dalam menanamkan nilai kebangsaan dan semangat perjuangan kepada generasi muda. Salah satu upaya untuk mendukung pembelajaran tersebut adalah dengan menghadirkan modul ajar yang inovatif, sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Saya menyusun modul ajar dengan materi “Pembentukan PPKI dan Proklamasi Kemerdekaan” yang ditujukan untuk peserta didik kelas VII pada semester ganjil tahun pelajaran 2025/2026. Modul ini disusun agar siswa tidak hanya memahami peristiwa sejarah, tetapi juga mampu mengaitkan nilai perjuangan dengan kehidupan sehari-hari. 

Modul ajar ini menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT). Dengan model ini, siswa diajak berdiskusi, berkompetisi secara sehat, dan saling bekerja sama untuk menyelesaikan soal maupun studi kasus yang disiapkan. Tujuannya, agar proses belajar lebih interaktif, menyenangkan, sekaligus meningkatkan keterampilan kolaborasi.

Beberapa kompetensi yang diharapkan dari modul ini, antara lain:

  • Peserta didik memahami proses pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

  • Peserta didik mampu menjelaskan latar belakang proklamasi kemerdekaan.

  • Peserta didik dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh penting dalam peristiwa PPKI dan proklamasi.

Selain materi inti, modul ini juga dilengkapi dengan pertanyaan pemantik, lembar kerja peserta didik (LKPD), asesmen formatif-sumatif, hingga refleksi. Harapannya, siswa bisa belajar sejarah dengan cara yang lebih bermakna, tidak hanya menghafal tanggal dan nama tokoh, tetapi juga meneladani nilai-nilai perjuangan seperti persatuan, keberanian, musyawarah, dan semangat kebangsaan.

Modul ini juga mengajarkan pentingnya melihat perbedaan pendapat secara positif. Misalnya, perbedaan antara golongan tua dan golongan muda menjelang proklamasi bisa menjadi bahan pembelajaran bahwa perbedaan pandangan adalah hal wajar, asalkan tetap diarahkan pada tujuan yang sama: kemerdekaan bangsa. Dengan hadirnya modul ini, saya berharap peserta didik semakin bangga dengan sejarah bangsanya, serta termotivasi untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dalam bentuk prestasi, kerja sama, dan kontribusi nyata bagi Indonesia. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun