Mohon tunggu...
Nailul
Nailul Mohon Tunggu... mahasiswa universitas airlangga

saya sangat menyukai membaca novel dan lainnya yang bertema fiksi, saya suka ketenangan tetapi juga tidak suka kesepian. saya menyukai kebersihan tetapi kadang suka berantakan, konten yang sya sukai, mukbang komedian, pov dll.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Membangun Masa Depan Cerah

27 Agustus 2025   18:47 Diperbarui: 27 Agustus 2025   18:47 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

MEMBANGUN MASA DEPAN CERAH

               NAILUL/191251068

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA



          Kesehatan masyarakat telah menjadi perhatian manusia sejak zaman dulu. Pada awalnya, masyarakat percaya bahwa penyakit disebabkan oleh kekuatan gaib dan magis. Mereka melakukan upacara adat dan pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan. Seiring waktu, masyarakat mulai memahami bahwa penyakit disebabkan oleh faktor-faktor seperti lingkungan, gaya hidup, dan kebiasaan sehari-hari . Mereka mulai mengembangkan cara-cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, seperti menjaga kebersihan, melakukan olahraga, dan mengonsumsi makanan yang seimbang.

          Saat ini, kesehatan masyarakat menjadi lebih kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti perubahan iklim, polusi lingkungan, dan gaya hidup tidak sehat. Oleh karena itu, kita harus terus bekerja sama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencapai masa depan yang lebih sehat dan lebih cerah.

          Kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh berbagai kondisi lokal. Di Indonesia, misalnya, prevalensi balita under weight, stunting, dan wasting dipengaruhi oleh faktor seperti tingkat pendidikan, kemiskinan, perilaku higiene, akses air bersih, serta pemanfaatan posyandu (Ulfani et al., 2011). Selain itu, ketimpangan dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan primer terutama di perkotaan dipengaruhi oleh status ekonomi dan kepemilikan asuransi kesehatan. Di sisi lain, akses pelayanan rawat jalan dan rawat inap serta pembiayaan kesehatan menunjukkan gambaran pemanfaatan yang lebih baik, terutama di faskes pemerintah. Khusus di Palembang, penelitian menemukan bahwa keluarga penerima PKH yang miskin namun rutin menggunakan posyandu memiliki angka stunting yang lebih rendah (Rahmawati et al., 2020).

           Selain itu, faktor sosial dan ekonomi tetap berperan besar: kelompok yang memiliki akses terbatas cenderung memiliki kesehatan yang lebih buruk dibanding kelompok yang lebih mampu. Oleh karena itu, kita harus terus berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan menjalankan strategi inklusif. Dengan demikian, kita dapat memperbaiki kualitas hidup dan menurunkan angka kematian akibat penyakit.

           Dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, perlu memperhatikan faktor-faktor seperti lingkungan, gaya hidup, akses ke fasilitas kesehatan, serta kebutuhan intervensi kesehatan mental dan gizi lokal (Lee et al., 2012; WHO, 2018; Ulfani et al., 2011). Dengan demikian, strategi yang dikembangkan dapat lebih tepat sasaran dan efektif untuk jangka panjang.

            Kesehatan adalah aset berharga bagi masyarakat. Oleh karena itu, kita harus terus berupaya untuk memperbaiki sistem kesehatan masyarakat secara menyeluruh agar masa depan semakin sehat, cerah, dan berkelanjutan. Dengan begitu, kualitas hidup meningkat, dan angka kematian dapat dikurangi.

KATA KUNCI: Ekonomi, Kesehatan, Lingkungan, Masyarakat, Penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati, N.F., Fajar, N.A. & Idris, H. (2020) 'Faktor sosial, ekonomi, dan pemanfaatan      

   posyandu dengan kejadian stunting balita keluarga miskin penerima PKH di

   Palembang', Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 17(1).

Ulfani, D.H., Martianto, D. & Baliwati, Y.F. (2011) 'Faktor-faktor sosial ekonomi dan

 kesehatan masyarakat kaitannya dengan masalah gizi under weight, stunted, dan

 wasted di Indonesia: pendekatan ekologi gizi', Jurnal Gizi dan Pangan, 6(1), pp. 59--65.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun