Bagi sebagian besar orang, memasak hanyalah sebuah rutinitas yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Namun bagi mahasiswi Telkom University bernama Filza Bisalma H, seorang mahasiswa yang kesehariannya mempelajari tata boga dan perhotelan aktivitas memasak memiliki makna yang jaul lebih dalam. Bagi Filza memasak bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah seni yang memukau, sebuah tantangan yang menggugah, kesenangan yang dirasakan, serta bidang yang sesuai dengan Panggilannya.. Di dalam gagahnya gedung Fakultas Ilmu Terapan Telkom University terdapat kisah perjuangan dan kehebatan mahasiswi dengan peraihan gold medal  dalam kompetisi The 5th La Cuisine 2023 (Class 18 Sate Nusantara).
Kisah dan perjalanan luar biasa ini bermula dari rasa FOMO (Fear of Missing Out) Filza saat memilih penjurusan SMK. Gelombang kebingungan dan ketidakpastian muncul dihadapannya, tetapi banyaknya teman di sekitar dia memilih penjurusan tata boga membuat dia memutuskan memilih jurusan tersebut dikarenakan. Setelah terjun di bidang tata boga, tanpa disadari menumbuhkan kecintaannya terhadap dunia masak,
"Awalnya milih jurusan tata boga karena FOMO sih, tapi karena sering belajar tentang bidang tata boga seperti ngeracik bumbu, menentukan bahan, teori masak, dll. Hal ini membuat aku tertangtang dengan hal baru dan mulai nyaman dengan tata boga. Pada akhirnya aku menyadari bahwa passion aku disini" ujar Filza.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMK, Filza memutuskan untuk mengejar impiannya dengan lebih serius. Bntuk upaya yang dilakukan adalah dengan memilih jurusan kulian yang selaras dengan bidang tata boga atau memasak untuk memperdalam pengetahuannya dan meningkatkan kemampuannya.
Najwa Shihab pernah berkata "Ingatlah kehidupan kampus dengan terus mengasah. Jangan habiskan waktumu untuk berkeluh kesah". Keseriusannya dalam mengikuti pembelajaran kuliah serta aktif mengikuti hal-hal diluar perkuliahan membuat pernyataan ini sangat cocok untuk menggambarkan seorang Filza dalam menjalani dunia perkuliahannya. Keberhasilannya dalam meraih gold medal dalam kompetisi The 5th La Cuisine 2023 (Class 18 Sate Nusantara) adalah bukti nyata dari keseriusan dan kehebatan seorang Filza. Keberhasilan Filza dalam kompetisi ini tidak didapat dalam semalam, ada air mata, keringat, doa, serta usaha yang keras dia lakukan. Tidak hanya itu, tahapan yang dijalanin mulai pelatihan hingga menyandang gelar juara sangat panjang dan cukup membutuhkan banyak tenaga
Filza memaparkan bahwa "Perlombaan ini adalah lomba pertama aku. Tahapan yang aku lakukan selama mengikuti kompeti itu banyak banget. Kayak itu momen bener bener antara berjuang dan menyerah, soalnya disisi lain kita tuh bener-bener dikejar buat latihan terus. Bisa dibilang capeknya kita tuh dilatihan, bukan capeknya di lomba."
Semua tahapan ini memerlukan waktu satu bulan lamanya, bisa dibayangkan betapa melelahkannya tahapan yang harus dilalui olehnya. Setelah meraih keberhasilan dalam kompetisi tersebut, Filza tidak berhenti di situ. Sebaliknya, dia melihatnya sebagai pijakan untuk mencapai lebih banyak lagi denga aktif mengikuti kompetisi yang ada.Â
Apresiasi dari kampus untuk prestasinya bukanlah akhir dari perjalanan Filza, tetapi hanya awal dari babak baru dalam kehidupannya. Kampus memberinya kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuannya melalui platform yang diharapkan dapat memberi inspirasi dan motivasi kepada mahasiswa lainnya. Dengan tekad yang kuat dan semangat yang membara, Filza terus mengejar impian dan aspirasinya dalam dunia kuliner..
Tetapi bukan mental juara namanya jika pengalaman yang melelahkan dan menghabiskan waktu pada satu hal saja menjadi hambatan seseorang untuk berjalan. Filza contohnya, mahasiswi yang tetap aktif dan berjuang terus untuk berkembang meskipun sudah tergerus habis pikiran dan tenaganya di kompetisi sebelumnya. Bahkan dia memberi pesan perlu ada tekad yang kuat dan kekonsistenan dalam mencapai tujuan. Hambatan akan selalu ada bahkan di plan terbaik yang kita miliki, tapi berprasah pada keadaan adalah hal bodoh paling nyata.
Kisah perjuanga yang hebat dan inspiratif dari Filza Bisalma H, bahwa tidak ada tolak ukur keberhasilan sama. Jika bidang yang kita minati kurang diminati seseorang, bukan berarti kalau kita menempuh bidang tersebut tidak dapat sukse. Salah satunya adalah bidang memasak, memasak tidak hanya tentang memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi juga sebuah seni yang memukau dan sebuah panggilan yang mendalam bagi pencintanya. Dalam setiap langkahnya, Filza menegaskan bahwa hambatan tidak akan menghentikannya untuk meraih impian, dan bahwa kekonsistenan serta tekad yang kuat adalah kunci utama untuk mencapai kesuksesan.
Dengan cerita hidupnya, Filza menjadi bukti hidup bahwa dengan semangat juang yang tak kenal lelah, seseorang dapat mencapai puncak keberhasilan, bahkan di tengah lika-liku perjalanan yang sulit. Tapi kisah Filza juga mengajarkan kita tentang pentingnya memelihara gairah dan minat kita dalam apa pun yang kita lakukan. Dia menunjukkan bahwa ketika kita melakukan sesuatu dengan cinta dan dedikasi, itu tidak hanya menjadi tugas, tetapi juga menjadi sebuah perjalanan yang penuh makna dan kepuasan. Bagi Filza, memasak bukan hanya sekadar kegiatan, melainkan merupakan sebuah bentuk ekspresi diri yang membawa kebahagiaan dan kepuasan yang mendalam. Akhirnya, kisah Filza Bisalma H mengingatkan kita bahwa di balik setiap kesuksesan ada perjuangan, pengorbanan, dan tekad yang kuat. Dia adalah contoh nyata bahwa dengan keyakinan pada diri sendiri dan semangat yang tak tergoyahkan, kita semua dapat meraih impian kita, apa pun itu.
