Jakarta menghadapi ancaman besar akibat penurunan permukaan tanah dan naiknya air laut, yang menyebabkan banjir rob semakin terjadi. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah merancang proyek Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Raksasa sebagai bagian dari National Capital Integrated Coastal Develpoment (NCICD).
Latar Belakang Proyek
Giant Sea Wall dirancang sebagai tanggul laut besar yang membentang di sepanjang pesisir utara Jakarta. Proyek ini bertujuan untuk:
1.Mengatasi Banjir Rob -- Dengan membangun tanggul raksasa, diharapkan air laut tidak masuk ke daratan, terutama ke wilayah yang sudah sering terdampak banjir rob seperti Jakarta Utara.
2.Mengendalikan Penurunan Tanah - Jakarta mengalami penurunan tanah hingga 10 cm per tahun akibat eksploitasi air tanah. Proyek ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak tersebut.
3. Menciptakan Kota Pesisir Baru -- Selain sebagai perlindungan, proyek ini juga mencakup reklamasi pulau-pulau buatan untuk dikembangkan sebagai kawasan ekonomi dan pemukiman.
Kontroversi dan TantanganÂ
Meskipun proyek ini memiliki tujuan baik, banyak pihak yang menilai bahwa solusi ini berisiko menimbulkan lebih banyak masalah di masa depan.
1.Dampak LingkunganÂ
-Kerusakan Ekosistem Laut -- Proyek reklamasi dan pembangunan tanggul dapat mengganggu ekosistem laut, termasuk merusak habitat ikan dan terumbu karang.
-Perubahan Pola Arus Laut -- Keberadaan tanggul bisa mengubah aliran air laut, yang berpotensi memperparah sedimentasi dan polusi di Teluk Jakarta.