Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawiharjo, 2018).
Status gizi ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Kekurangan asupan gizi pada trimester I dapat mengakibatkan hiperemesis gravidarum, kelahiran prematur, kematian janin, keguguran dan kelainan pada sistem saraf pusat. Sedangkan pada trimester II dan III biasanya dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu sehingga berat badan bayi pada saat lahir kecil. Selain itu, juga akan berakibat terjadi gangguan kekuatan rahim saat persalinan, dan perdarahan post partum. Oleh karena itu, gizi ada wanita hamil haruslah seimbang. Â Apabila tidak dicegah mulainkehamilan dampaknya sangat beresiko pada saat persliaanan yang dapat menyebabkan angka kematian iby dan bayi menjadi meningkat.
Menurut laporan World Health Organization (WHO) Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Pada wilayah berkembang Angka Kematian Ibu mencapai sebesar 259 per 100.000 Kelahiran Hidup, sedangkan pada wilayah maju Angka Kematian Ibu hanya berjumlah 12 per 100.000 Kelahiran Hidup. Perbandingan persentasi untuk wilayah berkembang sebesar 96,67% dan wilayah maju sebesar 0,56%, perbedaan ini sangat jauh sekali. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa angka kematian ibu di ASEAN tergolong paling tinggi di dunia (World Health Organization, 2015). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawiharjo, 2018).
Status gizi ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Kekurangan asupan gizi pada trimester I dapat mengakibatkan hiperemesis gravidarum, kelahiran prematur, kematian janin, keguguran dan kelainan pada sistem saraf pusat. Sedangkan pada trimester II dan III biasanya dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu sehingga berat badan bayi pada saat lahir kecil. Selain itu, juga akan berakibat terjadi gangguan kekuatan rahim saat persalinan, dan perdarahan post partum. Oleh karena itu, gizi ada wanita hamil haruslah seimbang. Â Apabila tidak dicegah mulainkehamilan dampaknya sangat beresiko pada saat persliaanan yang dapat menyebabkan angka kematian iby dan bayi menjadi meningkat.
Menurut laporan World Health Organization (WHO) Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Pada wilayah berkembang Angka Kematian Ibu mencapai sebesar 259 per 100.000 Kelahiran Hidup, sedangkan pada wilayah maju Angka Kematian Ibu hanya berjumlah 12 per 100.000 Kelahiran Hidup. Perbandingan persentasi untuk wilayah berkembang sebesar 96,67% dan wilayah maju sebesar 0,56%, perbedaan ini sangat jauh sekali. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa angka kematian ibu di ASEAN tergolong paling tinggi di dunia (World Health Organization, 2015). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)