Sekitar 340.000 pelajar manca negara berkuliah di lembaga pendidikan tingginya, menjadikan
Jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Jerman terus bertambah dari tahun ke tahun. Kini ada 4.176 orang Indonesia yang belajar di Jerman.
Mengapa tidak? Jerman berada di peringkat ke lima negara dengan pelajar asing terbanyak dunia. Hanya 22% asli dari Jerman dan 30% berasal dari Asia. Artinya, Jerman menyambut pelajar asing dengan baik. Jerman adalah salah satu negara dengan pendidikan terbaik di dunia, bersaing dengan Kanada dan Finlandia. Dengan kualitas yang tinggi, tingkat S1 di seluruh universitas negeri di Jeman tidak dikenakan biaya. Selain itu, consecutive Master’s degree (mengambil S2 langsung setelah S1) bersifat tuition free.
Namun dari sekian banyaknya keuntungan dari studi di Jerman, persentase dropout masih cukup tinggi.
“Tiap tahun sesuai data DAAD terdapat 28 persen mahasiswa yang mengalami kegagalan studi hingga drop out,” kata Ketua PPI Jerman, Dimas Fakhri Arsaputra, Selasa 21 Agustus 2023.
Bagi mahasiswa internasional, 45% mahasiswa S1 internasional drop out serta 29% mahasiswa S2 drop out dari pendidikan tingginya di Jerman. Berikut adalah alasannya:
1. Susahnya integrasi dengan sistem edukasi di Jerman
Studi di Jerman tidak mudah. Mental kuat jauh lebih penting dibandingkan kecerdasan.
1. Bahasa
Sebagian besar kelas disana berbahasa Jerman. Walaupun terdapat kelas yang berbahasa Inggris akan dikenakan biaya yang jauh lebih tinggi. Syarat untuk bisa studi di Jerman minimal memiliki sertifikat B2 dan bagi yang ingin melakukan S1, harus mengikuti Studienkolleg selama 1 tahun terlebih dahulu (dengan syarat level bahasa B1)
1. Part time job