Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Penulis, Pewarta, dan Aktivis Sosial

Penyuka Kopi Penikmat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membeli Hewan Kurban: Antara Ibadah, Strategi, dan Tantangannya

24 Mei 2025   06:33 Diperbarui: 24 Mei 2025   07:56 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembelian Hewan Kurban (Foto: TribunJatim.Com)

Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Muslim di seluruh dunia berlomba-lomba menunaikan ibadah kurban. Namun, di balik semangat spiritual ini, muncul satu kenyataan yang selalu berulang: membeli hewan kurban itu ternyata banyak tantangannya

Ibadah ini bukan hanya soal niat dan dana, tetapi juga mencakup pemahaman syariat, pertimbangan keuangan, serta kesadaran terhadap aspek sosial dan lingkungan. 

tulisan ini mengulas  berbagai aspek yang membuat pembelian hewan kurban menjadi kompleks sekaligus bermakna.

1. Dimensi Ibadah: Bukan Sekadar Membeli Hewan

Kurban adalah bentuk ketaatan kepada Allah yang memiliki dasar kuat dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Allah berfirman:

"Fa shalli li rabbika wanhar" "Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah." (QS. Al-Kautsar: 2)

Kurban juga menjadi ibadah yang sangat dicintai Allah pada hari-hari Tasyriq. Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Tidak ada suatu amalan yang dilakukan anak Adam pada hari Nahr yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban." (HR. Tirmidzi no. 1493)

Namun tidak semua hewan layak dijadikan kurban. Rasulullah SAW menegaskan:

"Empat macam hewan yang tidak sah dijadikan kurban: hewan yang buta sebelah matanya yang jelas kebutaannya, hewan yang sakit yang jelas sakitnya, hewan yang pincang yang jelas pincangnya, dan hewan yang sangat kurus yang tidak memiliki sumsum tulang." (HR. Abu Dawud dan An-Nasa'i)

Oleh karena itu, umat Muslim harus memahami kriteria hewan kurban secara syar'i agar ibadahnya sah dan diterima.

2. Tantangan Finansial: Harga Tak Lagi Terjangkau?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun