Gen Z dan Hari Bumi: Dari Aksi Kecil Menuju Perubahan Besar

1. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai. Gunakan tumbler, kotak makan, dan sedotan stainless.

2. Bijak dalam berbelanja. Hindari fast fashion, pilih produk lokal, dan beli sesuai kebutuhan.

3. Gunakan energi secara efisien. Matikan lampu, cabut charger yang tidak digunakan, dan manfaatkan cahaya alami.

4. Edukasi diri dan orang sekitar. Bikin konten edukatif di TikTok, YouTube, atau Instagram tentang isu lingkungan.

5. Ikut komunitas hijau. Gabung dengan gerakan lingkungan lokal, jadi relawan tanam pohon, atau kampanye bersih-bersih sungai.

Membangun Kesadaran: Harus Ada yang Memulai

Yang sering jadi kendala adalah rasa “sendirian.” Banyak anak muda sebenarnya peduli lingkungan, tapi merasa apa yang mereka lakukan tidak ada dampaknya. Ini perlu diluruskan. Justru gerakan besar lahir dari individu-individu yang memulai lebih dulu.

Maka, selain menumbuhkan kesadaran, penting juga membangun rasa kolektif. Gen Z bisa mulai dengan komunitas kecil: di sekolah, kampus, atau lingkungan tempat tinggal. Dari situlah akan tumbuh semangat kolaborasi. Misalnya, membuat kebun vertikal bersama teman sekelas, atau rutin mengadakan swap day untuk tukar-menukar barang bekas layak pakai.

Bumi Butuh Kita, dan Kita Butuh Bumi

Hari Bumi bukan sekadar seremoni tahunan. Ia adalah pengingat bahwa kita hidup di planet yang terbatas sumber dayanya. Gen Z punya potensi besar sebagai agen perubahan, tapi perubahan tidak akan terjadi tanpa kesadaran yang dibangun sejak dini, dukungan dari lingkungan sekitar, dan aksi kecil yang dilakukan secara konsisten.

Pemerintah, sekolah, dan keluarga harus menjadi ekosistem pendukung, bukan hanya penonton. Dan kita, sebagai bagian dari generasi ini, harus menyadari bahwa bumi butuh kita – seperti halnya kita butuh bumi untuk tetap hidup.

Jadi, yuk jadikan di setiap Hari Bumi ini, jadi momentum untuk mulai dari hal sederhana. Karena dari hal kecil yang dilakukan banyak orang, perubahan besar bisa terjadi.