Mohon tunggu...
nagita maharani
nagita maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa

suka dengerin musik menonton film dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Presentasi Pendidikan Pancasila Kelompok 1 (Rabu,1 Oktober 2025)

7 Oktober 2025   20:32 Diperbarui: 7 Oktober 2025   20:38 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari Rabu tanggal 1 Oktober 2025 pada pukul 7.30-9.00 saya mengikut mata kuliah pendidikan pancasila bersama Bapak Drs. Study Rizal, M.Ag. Di ruang teater lantai 6 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, diawali dengan presentasi dari kelas a dilanjut b c dan d , masing-masing perwakilan kelas kelompok 1 , Presentasi "Pengantar Pendidikan Pancasila" menurut saya sudah sangat baik karena menyajikan pembahasan yang komprehensif mengenai konsep, urgensi, serta tantangan pendidikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Materinya tersusun sistematis, mulai dari dasar historis dan sosiologis hingga relevansi nilai-nilai Pancasila untuk menjawab berbagai permasalahan bangsa di masa kini.


Saya sangat setuju dengan pemaparan bahwa Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk mahasiswa yang berkarakter, bermoral, serta cinta tanah air. Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi, banyak generasi muda yang mulai melupakan nilai-nilai luhur bangsa. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila menjadi sarana penting untuk menanamkan kembali semangat nasionalisme, toleransi, dan tanggung jawab sosial.Selain itu, saya juga sependapat dengan bagian yang membahas berbagai permasalahan bangsa seperti korupsi, dekadensi moral, narkoba, disintegrasi bangsa, hingga lemahnya penegakan hukum. Semua masalah tersebut mencerminkan rendahnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata. Dengan memperkuat pendidikan Pancasila, diharapkan masyarakat---terutama generasi muda---dapat memahami bahwa nilai-nilai seperti keadilan, kejujuran, dan gotong royong bukan sekadar teori, tetapi pedoman hidup yang harus diamalkan.


Menurut pandangan saya pribadi, tantangan terbesar pendidikan Pancasila saat ini adalah kurangnya keteladanan dari tokoh masyarakat dan pemimpin bangsa. Nilai-nilai Pancasila sering disampaikan secara teoritis di ruang kelas, tetapi tidak selalu tercermin dalam perilaku nyata di masyarakat. Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa pendidikan Pancasila seharusnya tidak hanya berfokus pada pembelajaran kognitif, melainkan juga membangun karakter melalui contoh, kegiatan sosial, dan praktik langsung dalam kehidupan sehari-hari.


Saya juga berpendapat bahwa Pancasila harus diajarkan dengan cara yang kontekstual dan kreatif, misalnya melalui proyek sosial, diskusi kasus aktual, atau integrasi dengan bidang ilmu masing-masing mahasiswa. Dengan cara ini, nilai-nilai Pancasila akan lebih mudah dipahami dan dihayati, bukan sekadar dihafal.Secara keseluruhan, saya menilai bahwa presentasi ini menginspirasi dan memperkuat kesadaran akan pentingnya Pancasila sebagai dasar pembentukan karakter bangsa. Pendidikan Pancasila bukan hanya pelajaran wajib di perguruan tinggi, tetapi juga fondasi moral dan spiritual untuk membangun Indonesia yang beradab, bersatu, dan sejahtera.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun