Chila pun menghiraukan perkataanya. Kemudian Billy meninggalkan Chila. Billy berjalan dan meloncat dengan keras sehingga menabrak sebatang kayu di depannya dan terjatuh.
"Hahaha...Untung aku tidak bisa meloncat. Aku akan merangkak dengan langkahku sendiri" tawa Chila.
Kemudian Chila melanjutkan perjalannya menuju ke batang pohon. Disana ia bertemu dengan temannya yang lain. Rubi si kupu-kupu.
"Hai Chila ! Apa kamu sedang menikmati hembusan angin di musim semi ini?" tanya Rubi.
"Tidak Rubi. Aku hanya ingin makan buah murbei yang manis ini" jawab Chila.
"Buah murbei? Tapi tidak ada murbei di pohon ini. Mereka hanya berbuah di musim panas."
"Tapi jalanku kan lambat. Jadi aku akan sampai ke puncak saat musim panas nanti."
"Baiklah, aku kan membantumu. Ketika murbei sudah berbuah nanti, naiklah ke punggungku dan aku akan membawamu terbang cepat ke udara."
Chila menolak bantuannya si Rubi. Karna, jika terbang ke udara, kepalanya akan merasa pusing. Dan mungkin saja akan terjatuh. Chila pun beranjak melanjutkan perjalanannya. Hari demi hari telah berlalu. Namun di tengah perjalanan, ia sangat kelelahan dan sempat berfikir untuk menyerah.
"Hahhh... Capek sekali..!!" rintihnya. Aku tidak boleh menyerah. Aku pasti bisa menuju puncak untuk memakan murbei yang manis itu."
Keesokan harinya, ia mulai mendaki kembali. Perlahan musim semi beralih musim panas. Tiba-tiba ada angin kencang menghampirinya. Dan ternyata itu adalah temannya, Rini. Seekor burung kecil yang memiliki sayap indah.