Mohon tunggu...
nagekeo bersatu
nagekeo bersatu Mohon Tunggu... -

nagekeo bersatu, pemilik forum di grup facebook nagekeo bersatu dan pemilik www.nagekeopos.blogspot.com, juga pemilik tabloid nagekeo pos ..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

The Rising Tobby Ndiwa, SH, SDD

6 Maret 2014   02:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:12 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka HUT (14 Februari)

Ketika pertama jumpa, hati saya tak bergeming meski pria tampan ini bicara berapi-api penuh semangat. Karena dia adalah saudara dekat istriku, maka saya memilih diam dan mendengar ocehannya meski pikiranku entah kemana. Maklum, saya baru wartawan pemula dan otak di kepala saya kental karena minim pengalaman.

Pria kelahiran Nangaroro dengan nama yang ditulis di judul tulisan ini sungguh menguasai perjumpaan kami kala itu di sebuah kontrakan keluarga di wilayah Matraman, Jakarta. Dia anak baru di Jakarta, sementara saya sudah beredar di sini selama 2 tahun lebih.

Kepercayaan diri, dibekali pengalaman, dan memiliki kecerdasan yang mumpuni, menjadi modal besar Tobby Ndiwa menggiring setiap topik pembicaraan kami saat itu. Saya terkadang dibuat terperangah oleh teman bicara yang lebih muda usia ini karena isu dan wawasan berpikir orang ini terkesan sangat futuristik.

Tapi saya maklum, Jakarta tidak selalu melahirkan orang hebat karena pria yang pernah tinggal di Bali ini tampil begitu superior. Entahlah, mungkin karena sikap saya yang pasif (dalam hati sebenarnya saya kesal karena tidak diberi kesempatan bicara) Tobby Ndiwa semakin mantap mengendalikan pembicaraan kami waktu itu.

Setelah sekian lama, mungkin 5 tahun, saya bertemu lagi untuk kedua kalinya pria yang berjalan dengan kepala tegak dan agak lenting itu. Memori saya begitu kuat menyimpan sosok yang satu ini karena betapa berkesannya perjumpaan kami yang pertama.

Benar, dia sudah sangat berubah dan tampil jauh lebih gagah. Jakarta memang tempat paling ideal bagi insan yang berani dan memiliki kepercayaan diri. Tobby Ndiwa, mungkin hari ini, ingin mengatakan Jakarta ternyata lebih menjanjikan ketimbang Bali. Beruntung, musisi muda berbakat asal Nagekeo dan sedang populer di Jakarta ini, tidak memilih tinggal di Timor Timur, usai tamat SMA di bumi Lorosae.

Hidup itu perjuangan (Vita est militia)

Ketika banyak orang Nagekeo prihatin, mengeluh dengan perkembangan Nagekeo, tiba-tiba Tobby Ndiwa menulis di facebook Nagekeo Bersatu (NB) begini: "Pengen Nagekeo cepat berubah? ya Kreatif dan Inovatif dari diri sendiri..sampai kapan kalau terus bertanya dan mengeluh ke pemerintah. Pemerintah bukan pesulap. Hidup itu perjuangan mass broo...hehee"

Tobby Ndiwa kemudian menjadi perhatian khalayak NB ketika ayah dari 2 putra ini memperoleh gelar sarjana hukum dan diwisuda pada 3 Oktober 2013 silam.

Dia berjuang sendiri membiayai kuliah meski tetap bertanggung jawab menafkahi keluarganya. Banyak pekerjaan sudah dilakoni oleh suami milik wanita dari Ambon ini. Siang hari kuliah, malam hari kerja (cari uang), praktis waktu istirahat paling banyak 2-3 jam, jauh di bawah waktu istirahat normal yakni 7-8 jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun