Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tiga Buah Tomat Merah Merona

19 Juli 2023   01:53 Diperbarui: 19 Juli 2023   02:14 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Assalamualaikum genks, semangat sore, hahahaha, sore ini langit kampung ku sangatlah cerah, bahkan seharian ini sangatlah terik, sampai dengan detik ini matahari masih sangat gagah perkasa menyinari bumi yang hina. Selasa 18 Juli 2023 pukul 16:16 WIB bismillah alhamdulillah aku masih diberi kesempatan untuk bisa meluangkan sejenak waktu untuk berlatih menulis, tapi ini bukan menulis, ini mengetik, tempatnya mengetuk angka demi angka dari jempol yang senantiasa menerjemahkan isi kepala, ya yang aktif beroperasi adalah jempol karena latihan ku sekedar menggunakan hape, jari lain hanya menopang hape, dengan tugasnya masing-masing jari yang selalu sinergi. 

Nikmat karunia dan atas kuasa Alloh SWT dimana tangan ku masih bisa mengeluarkan rangkaian huruf yang menjadi sebuah kata dan menjadi kalimat yang tidak merugikan makhluk lain bahkan manusia lain, setidaknya ini baik walau tulisan ini tidak bermutu, aku sangat menyadari ini. "lidah memang tidak bertulang, tapi jempol ku bertulang, maka sayogyanya aku mampu memilih kata yang baik untuk aku keluarkan" tidak asal menjadi netizen, tidak asal menyebar berita hoax, semua dikendalikan, dicermati dan sayogyanya bijak dalam bersosial media. "lidah mu harimau mu dan jempol ku harimau ku" toh manusia jaman sekarang jarang berbicara dengan mulutnya, guna mulut hanya untuk makan dan minum, lebih banyak jempol yang berbicara, tidak perlu meunggu kelak diakhirat bahwa mulut dikunci dan tangan, kaki semua dapat berbicara untuk bersaksi, sekarang sudah mulai terlihat bahwa yang dapat berbicara bukan hanya mulut, tangan sudah sangat sering dan mendominasi untuk berbicara, realita manusia jaman sekarang. 

Sedari pagi cuaca sangat cerah, langit biru sebiru hati ku (lagu dong) hahaha, udara silir, segar, spoi-spoi, sorot matahari serasa memeluk diri, hangat menerangi. Sore ini aku duduk dibangku teras belakang rumah Simbok ku, menghadap ketimur memandangi kubah mushola dengan warna emasnya yang silau terterpa sinar surya, berpadu dengan hijau daun pisang yang bersap-sap terasa segar dimata dan menenangkan, pun pisang adalah salah satu jenis buah-buahan yang disebut didalam Al-Qur'an surat Al-Waqi'ah ayat 29, bahwasannya pisang adalah salah satu buah yang ada di Surga-Nya, disela-sela pohon pisang ini ada pohon nangka yang usianya sekitar dua puluh tahun, tinggi menjulang dengan lekuk yang esthetic, ditumbuhi anggrek simbar dibeberapa batangnya menambah kesan asri, semua berbalut biru langit menjadi latar belakang, batas mata memandang. Sungguh kuasa Alloh SWT, anugerah nikmat yang sangat luar bisa, aku semakin cinta dengan-Nya. Walau bumi ini hina namun sangat sempurna penciptaannya. Bumi ini tidak butuh manusia, manusia lah yang membutuhkan bumi ini, tapi tak sedikit cara manusia mencintai bumi dengan mengeksploitasi. Suara burung prenjak seraya memebri kabar gembira akan masadepan yang cerah, riang, bahagia. @apakabar_masadepan assalamualaikum semoga senantiasa dalam ridho-Nya, aamiin ya robbal aalamiin, sebagian besar manusia sudah terhenti dari aktifitas kerjanya, menikmati sore, ada yang menggendong anaknya, cucunya, ada yang baru sampai rumah dan mandi, dan aku satu yang menikmati sore dengan tatapan kagum menikmati semua yang terlihat, terdengar, dan ku syukuri semua nikmat ini dengan bentuk latihan menulis, semua ku coba untuk selaras dan berperan semua dari yang aku rasa didalam hati berusaha menarik kerangka tasawuf mendekatkan diri kepada illahi dari serapan yang di terima dzohir panca indera menyikap kedalam ranah batiniah, ku sinergikan dengan logika didalam kerangka fikir yang membentuk sebuah fillosofi yang tak berujung, membentuk imajinasi yang sehat, mengeluarkan imajinasi tidak perlu dengan mabuk minuman bahkan narkoba, cukup mabuk tasbih mabuk dzikir, imajinasi akan melayang tinggi dan terarah dalam koridor yang baik yang sehat didalam mental, tidak tercampur bisikan setan terlaknat yang menyesatkan. Masya'alloh tabarokalloh. Mengintegrasikan semua ruang hayal menjadi ruang ihwal, membentuk mimpi-mimpi yang diridhoi, merangkai cita-cita dengan sepenuh cinta, berusaha mengintepretasikan semesta raya maha karya Alloh SWT yang luar biasa istimewa. Barokalloh. 

Pagi ku tadi masih seperti biasanya, semua sama jalan ke mushola, sholat subuh berjamaah, pulang sembari merapihkan sandal jamaah, kemudian sampai rumah langsung kakus dan pup (kalau pup sudah pasti pipis, kalau pipis tidak tentu pup), berbedanya adalah gerak ku dan semua yang bergerak, waktunya sama namun detiknya berbeda. Usai dari kakus, berwudhu dan kemudian ganti baju, ambil tas lecil, buku dan hape, setengah sisir pisang raja aku bawa, aku bilang ke Bapak untuk memotong setengah sisir pisang raja untuk ku kasihkan ke Simbah, di pawon Simbok ku menyuruh untuk sekalian membawakan obat kulit untuk sepupu ku, obat dan pisang aku bawa, bapak ku menawarkan kantong plastik, aku menolaknya, batin ku mengurangi sampah plastik dan masih bisa aku bawa dengan tangan, bergegas aku jalan keluar rumah lewat teras belakang, tembus timur rumah, melihat pohon tomat dipojokan rumah telah banyak buah tomah yang merah, aku petik tiga buah yang paling merah paling matang, mulai bingung aku membawanya, tomat aku kantongi di baju, aman dan aku berjalan, pagi tadi yang sudah agak siang aku jalan kerumah simbah karena aku kelamaan dikakus, tapi jalanan sepi, tidak ada seorang pun aku temui sampai dengan mushola keramat/punden baru ketemu seorang jamaah yang keluar dari mushola, kami saling sapa, ku jabat dan ku cium tangannya, beberapa langkah lagi aku sampai rumah simbah. 

Alhamdulillah kumandang adzan maghrib, jadi insyaAlloh latihan menulis teruskan nanti, tapi kali ini agak malam, karena ini malam tahun baru hijriyah, ada mujahadah akbar di lapangan utama kelurahan Wadas, insyaAlloh dipimpin oleh waliyulloh Syekh Adib Annas Noer, ketemu Abah Adib lagi, kemarin minggu pon aku ke ndalem rumahnya, sekarang Abah Adib yang kesini. Alhamdulillah barokalloh. Mari rehat maghrib dulu, hehehe. Alhamdulillah, buka puasa hari ini sangat mewah "bagi ku" hehehe, aku awali makan pisang raja dua buah, terus makan besar, lauk pelas kentang dan sayur kulitso alias kulit blinjo, kerupuknya masih sama yang kemarin keripik pisang dan minum air hangat, alhamdulillah. Terus gosok gigi, wudhu dan mari menunaikan ibadah sholat maghrib. Barokalloh. Alhamdulillah sholat maghrib sudah terlaksana. Lanjut latihan menulis lagi. Hehehe. 

Terlebih dahulu aku ucapkan selamat Tahun Baru Hijriyah khususnya bagi umat Islam se alam jagad raya, semoga setahun kemarin telah menjadi berkah dan pada tahun depan bertambah banyak keberkahannya. Aamiin ya robbal aalamiin. Barokalloh.

Lanjut sampai dirumah Simbah, seperti biasa Simbah tengah duduk disinggasananya, aku letakkan pisang dimeja, pun tiga tomat besar-besar merah merona aku letakkan dimeja, aku jabat dan cium tangan simbah, kemudian aku nyalakan tipi dan nonton TVRI Serambi Islami, pembicaranya ustadzah Yati Priyati, semua mengenakan pakaian berwarna hijau, sangat sejuk dipandang, audience mengenakan gamis putih dan kerudung cokelat sebuah kelembutan yang begitu elok. Membahas perniagaan dan belajar dari berniaga, menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada anak. Anak membutuhkan figure percontohan, berikan contoh terbaik untuk anak dan waktu pada usia yang tepat, sayogyanya setiap orangtua memahami setiap fase transisi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak sedari dini, sampai saatnya ketemu fase dimana pola berontak anak akan tumbuh biasanya dikala memasuki usia kelas 10 dan 11, lihatlah kelebihannya dan berikan support sistem terbaik untuk anak, agar kelak menjadi anak yang berjiwa leadership, menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan penuh empati, sikap humanis yang kuat. Aku sambil numpang ngecas hape, kemudian hape aku lepas sejenak naik loteng melihat suasana pagi, ku rekam pun kembang durian yang belum mekar ikut ku rekam, gunung-gunung tampak sangan jelas detail, cuaca sangat cerah. Rekam beberapa menit dan aku turun, nonton tipi lagi masuk sekmen akhir do'a, ikut mengamini dan masuk acara selanjutnya Klik Indonesia Pagi, nyimak Berita sekmen awal terkait bencana Padang Sumatra Barat yang longsor dan banjir, kemudian berita Teroris KKB yang mencuri senjata dan melakukan perlawanan baku tembak terjadi tapi tidak memakan korban jiwa. Kemudian aku pamit untuk ke gubuk. Aku pamit juga kepada mboklik Rubiati yang sedang sibuk didapur, sembari aku jalan keluar rumah. 

Kumandang adzan isya', sholat terus lanjut sebentar terus menghadiri pengajian mujahadah akbar waliyulloh Syekh Adib Annas Noer yang diselenggarakan oleh NU ranting Plantungan beserta para alumni santri abah Adib. Lanjut nanti usai dari mujahadah. Barokalloh. 

Alhamdulillah baru pulang mujahadah, latihan menulis ini jadi terhitung dua hari, hari selasa sampai dengan hari rabu, hahaha. Ya dini hari ini Rabu 19 Juli 2023 pukul 00:50 WIB. Tadi mulai mujahadahnya sekitar pukul sepuluh kurang beberapa menit, sebelumnya diisi acara rebana, sambutan dari kepala desa dan juga tahlil dan tausiah, selesai mujahadah sekitar jam dua belas kurang beberapa menit, terus Abah turun panggung, daharan di salah satu rumah warga yang untuk transitnya Abah Adib, aku turut menghormati sampai abah naik mobil dan jalan pulang. Alhamdulillah, barokalloh. 

Lanjut ah, hahahaha, tadi cerita sampai mana ini, oh ya, aku pamit jalan ke gubuk, keluar rumah, malah mboklik Ru sambil ngobrol, anaknya pulang kerja dari Banten, kakinya melepuh-melepuh seperti cacar air, entah alergi apa, terus gak diijinin untuk berangkat lagi oleh mboklik Ru, disuruh kerja dirumah saja piara bebek katanya. Semoga cepet sembuh saja dah sepupu ku ini. Sembari aku jalan pelan, sampai pesawahan aku nikmati pemandangan pagi yang begitu cerah, gunung-gunung terlihat detail indah. Sempat ku video beberapa detik dan alhamdulillah tersimpan. Aku jalan menuju gubuk sudah jam enam lewat, matahari sudah agak tinggi, sorotnya menerpa hamparan tanaman jagung dan padi. Dokumentasi sejenak beberapa tersimpan, dan terakhir kala buka kamera hape langsung ngedrop. Alhamdulillah hape ngedrop jadi bisa khusyu' menikmati alam dengan seutuhnya. Kuliah subuh jelas sudah selesai sedari pagi, yang aku dengan kicau burung riang menyambut siang.

Laju kaki ku percepat karena kebelet pipis dan sampai di campuan, ku taruh barang bawaan diatas batu, aku langsung nyemplung ke kali, pipis sejenak kemudian wudhu, kemudian masuk ke gubuk, biasa baca mantra masuk rumah, hahaha, alhamdulillah kutaruh semua di resban, aku naik keatas untuk ngecas hape dan menyalakan radio, beberapa hari ini aku mendengarkan siaran radio TV One, jaringan radio RRI ketumpuk radio TV One. ya lumayan seru, cuma pengemasan beritanya sangat ringan. Lalu aku ganti baju dinas ku, kemudian aku mungutin sampah disungai dan aku bakar dihalaman depan, api menyala dan asap mengepul, aku tinggal untuk sejenak baca buku sembari menunggu matahari meninggi, sekitar jam delapan lebih aku menyiram satu persatu tanaman disekitar gubuk, wira-wiri ke sungai mengambil air untuk menyiram, menggunakan satu ember tapi serasa bawa barbel tiga kilo gram. Lumayan olahraga, hahaha. Selesai tersiram semua sekitar jam sembilan lebih beberapa menit, kemudian aku pipis, kemudian wudhu dan ganti baju, mati kan radio kemudian langsung menunaikan ibadah sholat dzuha dan mengkodho sholat lima waktu dulu yang aku tinggalkan. Usai sholat aku baca buku lagi beberapa lembar kemudian jam setengah sebelas aku jalan pulang, jalan pelan, diatas tanjakan tempat biasa orang kesawah parkirkan motor, disitu aku ketemu paklik Nur Tabi'in lagi merumput, aku sapa beliau sembari terus jalan pulang, aku mampir lagi ke rumah Simbah, sebelum sampai rumah Simbah ketemu tiga pemuda lagi nongkrong diteras ngobrol burung kicau, ada mas Nasroh, mas Mad dan mas Nasirin, nyuruh aku mampir tapi aku ndak mampir aku langsung ke rumah Simbah, Simbahnya sedang makan, aku tanya beliau "nanti malam ada mujahadah abah Adib, simbah bade nderek mboten? menawi nderek tak jemput tak bonceng" tanya ku, "ah nyong ora nyaguhi engko repot njagonge akeh wong" jawab simbah, "oh njih mpun yen mekaten, kulo tak wangsul" pungkas ku sembari jalan pulang, sesampai dirumah rehat diteras belakang, ngecas hape dan meletakkan barang bawaan, lepas baju dan leyeh-leyeh sempriwing enak tenan, sampai dengan dzuhur, wudhu dan sholat, kemudian nonton TVRI Klik Indonesia Siang belum nyimak beritanya langsung ketiduran. Bangun jam tiga kurang, duduk sejenak kemudian mandi dan tak lama kumandang adzan ashar, alhamdulillah, sholat ashar kemudian mulai buka kompasiana untuk latihan menulis. Sampai dengan ini baru selesai. Hahaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun