Jawabannya: Tidak. Islam mewajibkan kita mencintai diri sendiri, karena diri Anda adalah ciptaan terbaik dan proyek ibadah terpenting Anda.
1. Diri Anda Adalah Karya Terbaik (dan Amanah) dari Allah
Cinta sejati pada diri sendiri dimulai dari kesadaran bahwa kita diciptakan oleh Zat Yang Maha Sempurna.
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At-Tin: 4)
Ayat ini adalah pondasi self-love Islami. Ketika Anda menghina diri Anda ("Aku bodoh," "Aku jelek," "Aku tidak berharga"), secara tidak langsung Anda sedang mengabaikan kesempurnaan ciptaan-Nya.
Self-Love dalam Islam berarti:
Mensyukuri segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Kekurangan bukan untuk diratapi, tapi untuk diperbaiki atau diterima sebagai bagian dari ujian.
Menjaga Amanah Tubuh dan Jiwa. Mencintai diri berarti menjaga kesehatan fisik dan mental, menjauhkannya dari hal-hal yang merusak (dosa, lingkungan toksik, atau bahkan menyakiti diri sendiri).
2. Mengapa Membandingkan Diri Sendiri Merusak Iman?
Media sosial sering menjadi "lapangan perang" perbandingan yang kejam. Saat melihat pencapaian atau kebahagiaan orang lain, sering muncul rasa iri, minder, atau bahkan benci pada nasib sendiri.
Sikap ini berbahaya karena menghilangkan rasa Qana'ah (puas dan menerima). Perasaan kurang terus-menerus adalah lubang hitam yang membuat hati tidak pernah tenang.