Anak usia dini menjadi sosok yang sering kali di jadikan pusat perhatian oleh orang orang dewasa. usia nya yang sangat mini, dan badang nya yang mungil membuat dunia memberikan keistimewaan yang berbeda. anak usia dini memiliki dunia yang sangat menyenangkat ntuk di amati dan di teliti baik segi kebiasaan maupun peran yang ia jalani.Â
Anak usia dini juga terpatok dengan adanya beberapa aspek perkembangan yang harus di gapai untuk kemajuan anak itu sendiri di masa depannya. dunianya yang sangat banyak melibatkan banyak peran salah satunya yaitu peran dalam bermain merupakan bagian yang terpenting anak utuk bisa berekresi banyak di dalamnya.
bermain sangatlah mudah untuk mengadaannya, akan tetapi permainannya yang sering kali kita para sosok pendidik yang mempersulit dan kurang adanya kreasi di dalamnyauntuk membantu menstimulus pengembangan aspek perkembangan si anak.Â
Alat permainan Edukatif hadir untuk melengkapi kekurangan yang di rasa dapat mmebentu para pendidik maupun orang tua menstimulus aspek perkembangan anak.Â
APE juga dapat menjadi titik ukur kemampuan anak dalam mencapai perkembangannya. APE memberikaan efek yang posifit bagi pendidikan lebih terkhusus untuk anak usia dini yang sangat kental sekali dengan bermain.Â
APE juga mampu membantu dalam menunjang pelaksanaan pendidikan anak usia dini. dalam hal itu, perlu adanya evaluasi yang di lakukan baik dalam segi pertahanan dan fungsi APE sendiri.Â
Evaluasi dapat dilaksanakan untuk kepentingan penelitian yang membantu dalam pengembangan aspek perkembangan anak. Evaluasi APE dapat dilakukan dengan beberapa tahapan dan mempunyai kriteria tersendiri untuk di laksanakannya evauasi ini.Â
beberapa karakteristik yang harus terpenuhi dalam pelaksanaan evaluasi APE yaitu.
1. terukur. terukur yang di maksdkan disini ialah kerukur dalam hal kebutuhan sesuai dengan tingkatan umur anak, karena ketika pegukuran dengan sesuai aspek umur perkembangan si anak maka, proses pengukurn dan evaluasi akan lebih mudah
2. menyeuruh. menyeluruh disini aialah memberikan berbagaistimulus secara terus menerus kepada anak. tahapan ini tidak hanya satu dua kali penelitian, akan tetapi beberapa kali memberikan stimulus yang sesuai dan terukur. stimutus juga di gunakan untuk mengembangkan bebrapa aspek perkembangan baik itu aspek fisik motorik, bahasa, sosem, morag.