Mohon tunggu...
nafisidea wardani
nafisidea wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - masih belajar

membaca adalah segalanya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

APE sebagai Penunjang Perkembangan Motorik Halus

11 Oktober 2021   15:39 Diperbarui: 9 November 2021   18:09 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermain merupakan sebuah kegiatan yang sangat terkesan menyenangkan bagi anak, begit pula dalam keseharian nya sedikit banyak  anak akan memainkan sebuah benda tanpa tujuan dan agar anak merasakan keseruan. 

Akan tetapi di sisi lain ada beberapa elemen yang seharusnya kita tahu bahwasannya dengan bermain, anak akan lebih bisa mengekresikan dirinya dengan bebas tanpa adanya paksaan. dengan bermain juga anak bisa mendapatkan sebuah komponen yang sangat berharga yaitu aspek perkembangan. 

Dengan adanya APE (alat permainan edukatif) juga dapat membantu kelancaran dan kesuksesan anak dalam bermain dan mengekspresikan dirinya. 

APE merupakan sebuah permainan yang nama permainan tersebut dapat dimainkan individu maupun kelompok dengan tujuan dapat memberikan sentuhan edukasi yang dapat membentuk serta meningkatkan beberapa aspek perkembangan. perkembangan yang harus di tempuh sangatlah beragam. aspek perkembangan anak harus di perhatikan dan di fahami oleh kalangan orang tua atau penddi, karena pada dasarnya anak akan lebih mampu mengembangkan dirinya di luar ketika anak sudah mampu berekpresi di dalam. seperti contoh kecil yang di lakukan oleh orang tua terhadap anaknya ketika di dalam rumah ia memberikan fasilitas yangmemadahi perkembangan anaknya meskipun dengan cara yang sederhana, maka anak akan lebi beranimencoba hal hal yang baru anak temuhi di luar rumah.

Alat permainan edukatif juga sangat perpengaruh ketika cara mensetimulus pendampingan yang kurang maksimal ke anak. 

dapat kita bedakan sesuai dengan tingkatpencapaian seorang anak yang lebih aktif di banding anak yang sangat pendiam dan tidak ada stimulus dari pendamping nya. anak yang lebih cakap adalah anak yang aktif, baik itu aktif dalam bergerak maupun aktif dalam menganalisis sesuatu. pergerakan anak seolah olah kita amati kebanyakan anak melakukan kegiatan bermain. bermain itulah yang memberikan perubahan yang signifikan dan dalam prosesnya pun dirasa sangat menyenangkan dan bahagia. 

alat permainan edukatif yang di anggap dapat menjadi penunjang pendidikan khususnya dalam penempuhan aspek perkembangan fisik motorik halus yang berupa anak memainkan dengan jari jari dan tangan mungil nya. fisik motorik halus yang merupakan sebuah pencapaian yang harus di capai dengan cepat karena  pertumbuhan anak akan lebih cepat berkembang ketika otot otot yang menunjang fisik motorik halus bekerja. ape memberika stimulus yang tepat untuk anak bisa menggerakkan otot otot hals nya dengan memainkan alat permainan edukatif, seperti contoh terdapat sebuah mainan yang disitu memang khususuntuk mengembangkan fisik motorik halusyaitu permainan balok. balok merupakan permainan yang bisa di mainkan oleh anak dan cara memakainya juga gambang. 

motorik halus dapat di kembangkan melalui berbagaimacam cara. bermain dan belajar juga dapat mengembangkan motorik halusnya. 

pengembangan tersebut dapat diakukan dengan seiring waktu dan tentunya snagat membutuhkan pengarahan orang tua dalamm pelaksanaan nya, karena di anggap dengan adanya pengarahan dari oranag tua, anak akan lebih merasa terjaga dan terawasi. anak juga anak lebih nyaman daam memainkan permainana karena ketika anak tidak bisa melakukan suatu permainan tersebut, anak akan meminta bantuan kepada orang tua dan proses scafolding pada orang tua akan tertanam. 

permainan edukatif yang memberikan dukungan pada perkembangan fisik motorik halus bisa kita bedakan antara permainan yang moderen atrinya saat ini sedang banyak di gunakan dan permainan tradisional yang banyak sekali di mainkan oleh anak anak pedesaan. 

permainan mderen dapat berupa permainan balok, buku edukatif, prima bulat dan lain sebagainya. permainan tradisional bisa seperti dakon, orekan, bekel dan lain sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun