Ngabab, Kompasiana – Enam mahasiswa Kelompok 7, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya yang sedang menjalani kegiatan Fisip Bakti Desa (FBD) berhasil melakukan kolaborasi bersama pihak SDN 02 Ngabab dengan fokus utama pembelajaran dalam literasi dan edukasi. Program yang dilaksanakan sangat bervariasi diantaranya edukasi mengenai perundungan, regulasi emosi, kemampuan literasi dan numerasi, serta ekspresi diri melalui surat.
Luaran karya yang pertama kali dibuat oleh kelompok 7 mengutamakan dalam penanggulangan isu perundungan yang kerap terjadi di lingkungan sekolah dan edukasi regulasi emosi yang perlu dimiliki sebagai langkah awal pencegahan perundungan pada anak. Demi mendukung pembelajaran yang menarik serta menyesuaikan dengan kebutuhan para siswa, maka dibuatlah sebuah buku cerita berjudul “Aku Si Berlian”. Karya berbentuk buku ini, dibuat berdasarkan hasil diskusi bersama pihak sekolah yang mengharapkan diadakannya karya yang dapat mendorong minat literasi para siswa. Cerita dikemas semudah mungkin untuk dipahami oleh para siswa dengan membaginya ke dalam dua tokoh berbeda yang masing-masing memiliki fokus dalam tindakan melawan perundungan dan proses regulasi emosi pada anak. Buku cerita “Aku Si Berlian” sengaja dibuat untuk memperkenalkan kepada para siswa bahwa kegiatan membaca dapat dilakukan dengan lebih seru ketika diiringi dengan gambar berwarna untuk mendukung visualisasi cerita.
Kelompok 7 juga menyajikan luaran karya berupa poster infografis berjudul “Kita Si Berlian” yang masih linier dengan buku cerita “Aku Si Berlian”. Poster ini menjelaskan secara ringkas dan jelas tentang pengertian perundungan, bentuk-bentuknya, serta dampak buruk yang ditimbulkan. Disampaikan juga panduan sikap yang bisa dilakukan oleh anak-anak, baik sebagai korban maupun pelaku perundungan. Korban diajak untuk berani bercerita, mengungkapkan perasaan, dan mengelola emosi. Sementara pelaku diajak untuk menyadari kesalahan, meminta maaf, dan membangun pertemanan yang sehat.
Selain itu, terdapat juga sebuah karya yang berasal dari program individu berjudul “Pelangi Emosiku” yang dilaksanakan untuk memperkenalkan dasar-dasar emosi kepada siswa SDN 02 Ngabab, serta bagaimana cara mengekspresikannya secara sehat. Sebagai luaran karya, dibuatlah sebuah poster infografis yang memuat pengertian dasar emosi dan panduan sederhana dalam mengekspresikannya dengan tepat. Poster ini menjadi media edukasi visual yang mendukung pemahaman siswa dan dapat digunakan sebagai pengingat di lingkungan sekolah.
Karya terakhir yang dikeluarkan pada fokus edukasi perundungan dan regulasi emosi, yaitu sebuah poster edukatif yang berjudul "Teknik Regulasi Emosi". Poster ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman anak-anak mengenai cara mengelola emosi melalui berbagai teknik, seperti kesadaran (mindfulness), penilaian ulang (reappraisal), pengalihan (distraction), dan penekanan (suppression). Selain menjelaskan manfaat dari masing-masing teknik, poster ini juga dilengkapi dengan contoh yang bisa ditemukan dalam keseharian agar lebih mudah dipahami oleh anak-anak.
Di samping memperhatikan isu sosial terkait perundungan dan regulasi emosi pada anak, kelompok 7 juga menggelar kegiatan bertajuk "Tugas Kilat" di SDN 02 Ngabab. Kegiatan ini menghasilkan dua karya utama, yaitu lembar soal latihan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang mencakup literasi dan numerasi, serta kerangka berpikir sederhana yang disusun oleh siswa sebagai bentuk rangkuman pemahaman mereka terhadap materi yang telah dikerjakan. Lembar soal dirancang untuk mengasah kemampuan berpikir logis dan memahami bacaan, sedangkan kerangka berpikir ditujukan untuk membantu siswa mengingat kembali poin-poin penting dari soal yang telah dibahas secara bersama-sama.
Dalam rangka mengekspresikan emosi dan melatih kemampuan menulis, kelompok 7 juga menciptakan luaran karya berjudul “Ekspresi Kasih Lewat Surat”. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 5 yang antusias mengekspresikan perasaan mereka melalui tulisan. Hasil tulisan ini bertujuan untuk mengajarkan anak-anak cara mengekspresikan rasa sayang dan terima kasih kepada orang tua atau orang tersayang melalui surat. Selain sebagai sarana pengembangan keterampilan menulis, program ini juga mendorong siswa untuk menyadari dan menghargai peran penting keluarga dalam kehidupan mereka.
Karya-karya tersebut diharapkan dapat membantu anak-anak dalam mendukung pembentukan karakter yang positif dan untuk memahami materi pembelajaran.