(Bekasi, 04/08/2021) Sebulan terakhir, Republik Indonesia sedang berjuang melawan gelombang kedua (second wave) COVID-19. Bayangkan saja, dalam satu hari, jumlah kasus yang tercatat dapat mencapai 30.000 hingga lebih dari 50.000 kasus. Hal ini membuat tenaga kesehatan harus berjuang keras mencegah terjadinya kolaps. Bahkan, pada awal Juni, rumah sakit rujukan COVID-19 hampir hampir penuh. Persediaan oksigen pun menjadi langka. Tidak hanya itu, perekonomian juga menjadi lesu akibat diselenggarakannya PPKM serta menurunnya daya beli masyarakat.
Pandemi COVID-19 membawa perubahan besar bagi masyarakat. Sejak pandemi COVID-19, gaya hidup, pengambilan keputusan, pola konsumsi, serta skala prioritas masyarakat berubah drastis. Â Seiring perubahan kebiasaan selama pandemi COVID-19, terdapat benda-benda yang meningkat penggunaannya, di mana jenis sampahnya lebih banyak ditemukan. Direktur Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), Tiza Mafira, pun mnjelaskan beberapa sampah dalam kategori ini berdasarkan catatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).e
"Kemasan sekali pakai dari belanja online dan delivery meningkat dua kali lipat. Sampahnya antara lain berupa bubble wrap, selotip plastik, rafia plastik, dan itu semuanya plastik sekali pakai," katanya saat jumpa pers virtual bersama tim Liputan6, Selasa, 29 Desember 2020.
Di samping itu, terdapat pula jenis plastik sekali pakai yang mulai bermunculan dengan narasi seolah-olah menanggapi pandemi. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa sampah plastik sekali pakai merupakan pilihan lebih sehat dan higienis.
Berangkat dari permasalahan tersebut, seorang mahasiswa Universitas Diponegoro, Nafa Aurellia, untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat RT 002/014 Dukuh Zamrud, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Bekasi melalui program KKN yang ia laksanakan.
KKN yang Nafa selenggarakan dilaksanakan dalam 2 bentuk program, yakni program "Pemahaman Risiko, Dampak, dan Pencegahan COVID-19 berdasarkan Health Belief Model" dan Program "Mengolah Limbah Rumah Tangga untuk Bumi yang Lebih Baik"
Program ini dilaksanakan secara daring dalam bentuk sharing dan diskusi melalui grup WhatsApp Ibu-ibu RT 002/014. Luaran dari program ini ialah booklet dengan judul "Mengenal Risiko Dampak dan Pencegahan COVID19" dan leaflet dengan judul "Ayo Kelola Sampahmu untuk Bumi yang Lebih Baik". Program ini dilaksanakan secara daring sebagai bentuk usaha pencegahan COVID-19. Guna mencegah COVID-19, masyarakat perlu menahan diri untuk berkumpul dan membuat kerumunan.Â
Akan tetapi, print out program ini juga tetap diberikan ke rumah-rumah warga. Hal ini dilaksanakan agar lebih memudahkan beberapa warga yang kurang memahami teknologi, namun tetap dapat meminimalisir kontak fisik.
Selama pelaksanaan program ini, warga cukup antusias dalam pelaksanaan program. Warga secara aktif bertanya kepada Nafa. Dalam program 1, warga aktif bertanya seputar COVID-19, meliputi  penularan COVID-19, informasi seputar vaksin, mutasi varian Delta, dll. Adapun dalam program 2, warga bertanya mengenai pengelolaan sampah B3, sampah medis, daur ulang di TPS, dan sebagainya.Â
Dengan dilaksanakannya program ini, Nafa berharap penularan COVID-19 di RT 002/014 Blok M Dukuh Zamrud dapat ditekan, di sisi lain warga tetap menyadari dampak yang muncul jika mereka tidak mengelola sampah dengan baik. Dengan meningkatnya produksi sampah rumah tangga, Nafa berharap warga mampu mengelola sampah tersebut dengan lebih baik dan tidak mencemari lingkungan.
Penulis: Nafa Aurellia Azizah (Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing Lapangan: Zaki Ainul Fadli, S.S., M.HumÂ
Referensi: