"Masa kanak-kanak itu pendek dan kedewasaan itu selamanya." - Bill Watterson
Perkembangan sosial merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan yang harus menjadi prioritas dalam pembelajaran melalui bermain dengan teman sebaya.Â
Status anak saat ini yang belum bisa bersosialisasi dengan teman sebayanya di karenakan adanya pandemic, anak usia dini diharuskan belajar dirumah dengan menonton materi dari guru mereka.Â
Pada dasarnya manusia adalah makhluk social yang membutuhkan kerja sama orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Perkembangan sosial anak usia dini menjadi ciri khas anak, bagaimana anak berhubungan dengan lingkungan terutama teman sebayanya?Â
Lingkungan akan memberikan dampak positif atau negatif terhadap aspek perkembangan anak, khususnya perkembangan sosial anak yang dapat dilihat melalui interaksi anak dengan teman sebayanya.Â
Permasalahan saat ini adalah anak yang kurang bersosialisasi dengan teman sebayanya tidak dibantu oleh guru untuk bermain dengan temannya, Anak yang kurang bersosialisasi dengan teman sebayanya lebih banyak beristirahat dengan orang tuanya. Anak usia dini berteman dengan teman sebayanya sejak usia 2 tahun. Melalui komunikasi dengan teman sebaya akan terbentuk hubungan sosial dengan teman sebaya.
Teman sebayaÂ
yang dimaksud teman sebaya adalah teman yang usia atau tingkat kedewasaannya kurang lebih sama atau dapat juga diartikan bahwa teman sebaya adalah suatu kelompok baru dimana anak memiliki sifat, norma dan kebiasaan yang sangat berbeda dengan yang sudah ada.Â
Mereka dapat digambarkan sebagai teman sebaya jika mereka memiliki usia, keakraban, situasi, dan perkembangan kognitif yang sama. Teman sebaya tertarik pada faktor lingkungan yang mempengaruhi emosi anak.Â
Teman sebaya merupakan tempat bagi anak untuk belajar emosi yang berbeda, belajar merespon dan mengembangkan emosi yang berbeda, sehingga anak dapat menjadi seseorang yang dapat mengatur emosi dengan bijak.Â