Mohon tunggu...
NAFA ALDA
NAFA ALDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Aksi Kolaboratif dan Positif Begitu Penting bagi Mahasiswa

19 Juli 2023   09:06 Diperbarui: 19 Juli 2023   09:37 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.kompasiana.com/nggaleri/62f713a008a8b57e2526e698/manajemen-aksi-mengoptimalkan-demonstrasi

Manajemen aksi yang kolaboratif dan positif tentunya memiliki peran penting terutama dalam kehidupan sebagai seorang mahasiswa. Dalam hal ini, mengarah pada seni (skill) untuk bisa mengatur energi, waktu serta sumber daya yang mumpuni agar dapat tercapainya tujuan yang diinginkan. Untuk mencapai kesuksesan, kunci utamanya adalah  sebuah kolaborasi yang melibatkan kerja sama antar individu maupun kelompok demi mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

Dalam penerapannya di kehidupan mahasiswa, manajemen aksi yang kolaboratif dan positif ini dapat membiasakan diri mereka untuk mengoptimalkan waktu yang ada dengan baik. Dengan begitu, mahasiswa dapat terbiasa untuk membagi waktu antara belajar, kegiatan (organisasi, luar organisasi), dan istirahat dengan baik dan seimbang dengan membuat rencana atau jadwal yang efisien, sehingga dapat meminimalisir terjadinya penundaan waktu untuk hal yang dirasa kurang penting dan tidak bermanfaat.

Mengenai manajemen aksi yang kolaboratif dan positif bagi mahasiswa tentunya memiliki banyak pengaruh dan manfaat. Untuk diri pribadi, sikap kolaboratif dan positif ini dapat membiasakan diri untuk dapat bekerja sama antar individu maupun dalam kelompok dan senantiasa melakukan hal positif baik dalam akademik mapun non-akademik. Dan secara tidak langsung hal tersebut sangat membantu dalam perkuliahan dan bukan hanya dalam kepentingan aksi saja.

Mengapa suatu Kolaborasi diperlukan?

Sempat disinggung di atas, ketika mahasiswa hendak melakukan aksi tentunya harus bisa bekerja sama atau berkolaborasi antar individu maupun kelompok dalam rangka menyuarakan pendapatnya. Kerja sama atau kolaborasi ini penting adanya untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang baik. Beberapa alasan mengapa kerja sama atau kolaborasi ini penting dan diperlukan dalam sebuah aksi diantaranya, bila bersatu dalam bentuk kerja sama pastinya para mahasiswa memiliki kekuatan lebih besar untuk dapat membangun serta mengembangkan rencana untuk aksi yang terkoordinasi dan efisien.

Mereka juga dapat saling mendukung, berbagi ide dan pengetahuan untuk memperluas wawasan mengenai isu-isu sosial yang sedang terjadi, melengkapi keahlian satu sama lain, dan mengembangkan keterampilan dalam kepemimpinan yang tentunya sangat berguna demi memperkuat kemampuan dalamberkomunikasi,bernegosiasi, dan dapat bekerja sama dalam tim, suatu keterampilan yang berguna untuk kedepannya.  Mahasiswa dapat mengatur tujuan yang jelas serta strategi yang efektif untuk dapat menyuarakan pendapat mereka. 


Bila bekerja sama, tentunya kita tidak sendirian dengan kata lain mahasiswa dapat mewakili dari berbagai suara serta tuntutan kepentingan di dalam kelompok tersebut dengan menyatukan beragam aspirasi hingga terbentuklah pesan yang mewakili bergam aspirasi tadi secara universal dan juga mendapat simpati serta dukungan dari masyarakat itu sendiri. 

Tidak hanya itu, mahasiswa juga dapat mengamankan serta menertibkan para pengunjuk rasa dalam suatu aksi demo dengan saling bekerja sama agar berjalan dengan aman, damai dan terhindar dari tindakan kekerasan demi membangun nama baik yang positif dan menghilangkan stigma negatif untuk memperluas dukungan dari masyarakat serta publik serta dapat menciptakan perubahan yang berarti dalam masyarakat dan dapat memberikan pengaruh pada penataan publik menjadi lebih baik lagi.

Mengapa Sikap Positif diperlukan?

Dalam demokrasi, terdapat kebebasan berekspresi dan hak untuk berunjuk rasa tentunya diperbolehkan dan dilindungi oleh Undang-Undang pasal 28, salah satunya yakni pasal 28 ayat 3 yang berbunyi "Setiap orang berhak atas  kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat". 

Ada juga  UU no. 9/1998 mengenai mekanisme penyampaian pendapat di depan umum. Tetapi bila melanggar hukum atau melakukan tindakan kekerasan dan anarkis, sekali lagi dapat merusak nama baik gerakan tersebut di mata masyarakat, publik dan pihak berwenang. Oleh karena itu, pentingnya sikap positif dan anti kekerasan dan anarkis membantu menjaga kevalidasian gerakan mahasiswa. Dengan mempertahankan sikap yang positif, mahasiswa dapat membangun kepercayaan serta dukungan lebih luas dan mendapat perhatian yang serius dari pihak berwenang terkait tuntutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun