Mohon tunggu...
nadzifzilman
nadzifzilman Mohon Tunggu... Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mahasiswa pemalas tapi bercita-cita punya uang 1 M under 30 tahun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Media Pembelajaran Melalui Board Game Edukatif Ular Tangga

14 Juni 2025   20:57 Diperbarui: 14 Juni 2025   20:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kami sengaja membuatnya low-cost. Supaya guru-guru di daerah juga bisa membuat sendiri. Kalau ada printer, kertas HVS, dan laminating, mereka sudah bisa bikin sendiri," kata Bima.

Inovasi ini juga memperhatikan aspek inklusivitas. Dalam penyusunan soal, tim mencoba menghindari istilah yang terlalu teknis atau asing bagi anak-anak. Mereka juga mendesain permainan ini agar bisa dimainkan oleh anak-anak dengan kebutuhan belajar berbeda.

"Anak-anak yang lebih lambat dalam memahami pelajaran bisa dibantu oleh teman satu kelompok. Jadi, permainan ini juga melatih kerja sama," jelas Bima.

Tak hanya soal pengetahuan kognitif, permainan ini juga mendorong nilai-nilai sosial dan afektif seperti kerja sama, kejujuran dalam menjawab soal, dan sportivitas dalam bermain. "Kami ingin anak-anak belajar, tapi juga menikmati prosesnya," lanjutnya.

Saat ditanya tentang harapannya terhadap inovasi ini, Bima menyampaikan bahwa mereka ingin board game edukatif ini dapat diadaptasi lebih luas, baik oleh guru, sekolah, maupun komunitas pendidikan nonformal.

"Kami sedang menyusun modul penggunaan dan panduan pembuatan board game agar bisa disebarluaskan. Target kami, guru-guru di madrasah atau SD bisa mencoba menggunakan ini, minimal sebagai selingan dari rutinitas belajar," kata Bima penuh semangat.

Ia juga menyebut bahwa timnya tengah merancang varian baru dari board game ini, termasuk untuk materi sains, agama, dan literasi baca tulis.

"Semoga media ini bisa dikembangkan lebih lanjut, mungkin juga nanti berbasis digital. Tapi untuk saat ini, versi fisik lebih cocok, karena bisa langsung dimainkan anak-anak tanpa tergantung teknologi," jelasnya.

Bima menambahkan bahwa inovasi dalam pendidikan tidak selalu harus berbasis teknologi tinggi. Yang terpenting adalah kebermanfaatannya di lapangan dan kemampuannya menjawab kebutuhan peserta didik.

Inovasi Board Game Edukatif Ular Tangga ini menjadi contoh nyata bagaimana mahasiswa PGMI tidak hanya belajar teori, tetapi juga menciptakan solusi nyata untuk pendidikan dasar di Indonesia. Di tengah keterbatasan sarana dan prasarana di banyak sekolah, inovasi semacam ini menjadi sangat relevan dan menjanjikan.

Melalui kreativitas, kolaborasi, dan kepedulian terhadap dunia pendidikan, para mahasiswa ini membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari ruang kelas, dari ide-ide kecil yang diwujudkan dengan kesungguhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun