Mohon tunggu...
Nadya Azhima
Nadya Azhima Mohon Tunggu... Lainnya - Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro

KKN TIM II UNDIP 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tuntaskan Permasalahan di Krapyak Barat, Bintoro, Demak

8 Agustus 2020   15:31 Diperbarui: 11 Agustus 2020   00:01 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Door - to - Door  Gerakan Memakai Face Shield. Dokumentasi pribadi.

Demak (8/8/2020)-Selama pandemi Covid-19, Universitas Diponegoro menyelenggarakan kegiatan KKN TIM II 2020 yang dilakukan secara mandiri di wilayah masing - masing dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's)".

Menurut BPS Kecamatan Demak dalam Angka 2019 bahwa Kelurahan Bintoro memiliki luas sebesar 5,43 km2 dan jumlah penduduk 19.874, memungkinkan jika banyak permasalahan yang ditimbulkan, disisi lain di Indonesia juga dalam kondisi new normal. Melihat kondisi saat ini, program KKN yang dilaksanakan yaitu "Tutorial Membuat Alat Pelindung Wajah (Face Shield)" dan "Yuk Pilah dan Ubah Sampah Kita" oleh Nadya Suci Fauzul Azhima mahasiswi Teknik Lingkungan dari KKN TIM II Universitas Diponegoro dengan Dosen Pembimbing Bapak Besar Tirto Husodo, S.Sos, M.Kes.

Dilaksanakan program KKN "Tutorial Membuat Alat Pelindung Wajah (Face Shield)"  dikarenakan masyarakat Krapyak Barat, Kelurahan Bintoro belum patuh menjalankan protokol kesehatan, salah satunya yaitu memakai masker. Banyak masyarakat yang tidak memakai masker dikarenakan lupa hingga kesulitan dalam bernafas maupun berkomunikasi.

Oleh karena itu, "Tutorial Membuat Alat Pelindung Wajah (Face Shield)" melalui pengunggahan video  di media sosial (youtube dan grup whatsapp RT 3 Krapyak Barat) agar masyarakat Krapyak Barat bisa membuat face shield di rumah sendiri dan dilakukan sosialisasi door - to - door gerakan memakai masker serta face shield supaya masyarakat sadar akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan.

Latar belakang program KKN kedua "Yuk Pilah dan Ubah Sampah Kita" yaitu melihat kondisi persampahan di Krapyak Barat, Kelurahan Bintoro menjadi permasalahan yang belum bisa terselesaikan dengan baik. Sampah masih berantakan di TPS karena banyaknya volume sampah yang di buang masyarakat Krapyak Barat sehingga TPS tidak mampu menampung sampah yang ada.

Oleh karena itu, sampah yang dihasilkan dari rumah harus dikurangi dengan mengubah sampah menjadi barang yang berharga agar volume sampah tidak banyak. Gerakan "Yuk Pilah dan Ubah Sampah Kita" melalui sosialisasi door- to - door dan pembuatan video kompos takakura yang diunggah di media sosial (youtube dan grup whatsapp RT 3 Krapyak Barat) agar masyarakat dapat mengikuti dalam membuat kompos takakura dan mengurangi sampah organik di lingkungan. Dipilihnya kompos metode takakura karena cocok dan proses pembuatan kompos mudah dikalangan rumah tangga Krapyak Barat, serta alat dan bahan mudah ditemui.

Bahan baku membuat kompos takakura berasal dari sampah organik (sisa dapur) masyarakat Krapyak Barat, serta bahan baku lainnya berasal dari pasar Bintoro dan daun kering dari halaman rumah. Proses membuat kompos takakura selama 2 minggu. Kompos takakura yang sudah matang kemudian dipanen dan dikemas untuk dibagikan kepada masyarakat Krapyak Barat sebagai bentuk apresiasi masyarakat yang sudah memilah dan mengumpulkan sampah organik.

Program Yuk Pilah dan Ubah Sampah Kita. Dokumentasi pribadi.
Program Yuk Pilah dan Ubah Sampah Kita. Dokumentasi pribadi.

Masyarakat Krapyak Barat sangat senang dengan adanya mahasiswa KKN karena selalu diingatkan dalam mematuhi protokol kesehatan, sehingga masyarakat tergugah hatinya untuk menjalankan protokol kesehatan. Mereka juga berpartisipasi dalam mengumpulkan sampah organik, setiap harinya sampah organik dikumpulkan sebagai bahan membuat kompos takakura.

Diharapkan dengan adanya gerakan "Yuk Pilah dan Ubah Sampah Kita" sampah di TPS Krapyak Barat akan berkurang. "Program KKN yang dilaksanakan oleh Nadya Suci di Krapyak Barat sangat bermanfaat dan mengurangi permasalahan yang ada di Krapyak Barat" tutur Bapak Agus selaku Ketua RT 3 / RW 12 Krapyak Barat.

Yuk tonton cara membuat face shield dan kompos takakura

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun