Mohon tunggu...
Nadya Natalie Smith
Nadya Natalie Smith Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang

Penyuka seni rupa, berkebun, dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNDIP Bantu Percantik Taman Toga PKK demi Sambut Tamu-Tamu Proklim Tugurejo

5 Februari 2024   20:30 Diperbarui: 5 Februari 2024   20:49 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi (15/01/24).

Sekelompok mahasiswa dari tim KKN Tematik 'Pendampingan Kampung Iklim Semarang' Universitas Diponegoro sukses menata ulang taman toga milik PKK RT. 06/ RW. 05 Tugurejo, Semarang. Penataan taman berlangsung selama dua hari dan pada Januari (16/01/2024) lalu kegiatan yang termasuk ke dalam program multidisiplin ini dinyatakan selesai. Kini taman toga PKK jadi terlihat lebih rapi dengan beberapa tambahan jenis tanaman dan barier berupa pagar bambu.

Pemilihan taman toga PKK RT. 06 dilakukan karena lokasinya yang cenderung strategis, sebab taman terletak di sebelah belokan sebelum menuju arah kantor kelurahan. "Biasanya pengunjung proklim itu pasti menujunya ya ke kantor kelurahan dan umumnya lewat jalan satu arah itu," jelas Ahmad Mushlih Awab yang berperan sebagai ketua tim KKN. Taman toga yang telah ditanami diharapkan terpelihara dan berkembang sampai nanti tiba saatnya untuk penilaian proklim Tugurejo.

Sebelumnya taman toga milik PKK RT. 06 tersebut dinilai kurang rapi seiring dengan durasi setelah pendirian awalnya. "Ada tanaman yang kering, kemudian juga malah lebih didominasi oleh tanaman cabai dan bawang merah dari Dinas Pertanian, diletakkan dimana-mana, di sekitar taman," ujar Awab saat diminta menjelaskan kondisi taman sebelum penataan ulang.

Awab mengaku walau perubahan tidak terlalu drastis, penataan ulang taman bukan merupakan perkara yang mudah, khususnya dalam menyediakan bibit komoditas tanaman obat baru. "Sulit untuk cari penjual tanaman yang khusus jual tanaman obat, sempat mau minta sumbangan ke Dinas Pertanian pun mereka tidak sedia," sahutnya. Para mahasiswi yang diketahui mendapat bagian untuk pengadaan dan penanaman tanaman, selain membeli juga inisiatif untuk mencari bibit dan bahan tanam di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Kini taman toga mendapat koleksi tanaman obat baru berupa tapak dara, som jawa, sirih, lidah buaya, jahe, kencur, dan kunyit.

Seiring dengan penambahan tanaman obat baru, para mahasiswa juga menambahkan tanaman hias, batu hias, dan pagar pembatas dari bambu. "Tanaman hias tidak ditanam di tanah hanya sebagai pengindah plot -- plot saja, kalau pagar itu sesuai permintaan ibu -- ibu agar taman tidak asal dimasuki anak -- anak," sahut Awab.

Sumber: Dokumentasi pribadi (16/01/24).
Sumber: Dokumentasi pribadi (16/01/24).

Para mahasiswa KKN berpendapat bahwa taman toga bukanlah sembarang taman, tapi merupakan pilihan paling mudah dan murah dalam hal menyediakan pengobatan untuk keluarga. Selain itu dalam lingkup proklim, taman toga juga merupakan salah satu bentuk aksi penghijauan lingkungan. "Tanaman hias sudah banyak ditanam mandiri oleh warga, dengan adanya taman toga itu mendorong untuk memelihara dan memanfaatkan secara bersama," tambah Awab di akhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun