Tentang Putih Abu-abu

Putih abu-abu adalah warna seragam untuk sekolah menengah atas dan sederajatnya. Dulu ketika masih berseragam tersebut, rasanya biasa saja. Seperti biasa berangkat pagi, bertemu teman-teman, belajar di kelas, kegiatan, dan pulang.. begitu seterusnya. 

Banyak anggapan yang mengatakan masa SMA adalah masa yanng paling indah dan masa yang paling keren. Semua kenagan tertumpuk dimasa-masa SMA. 

Dimulai dari mengerjakan PR secara berjamaah, menyenangi mata pelajaran yang gurunya jarang hadir, mencuri-curi waktu untuk duduk di kantin sekalipun itu di jam pelajaran, berdoa semoga guru killer tidak datang, karena PR belum selesai, atau ada jadwal ulangan, atau bisa jadi hari itu belajar mata pelajaran yang tidak disukai.

Tepat tahun 2020 aku tammat SMA, aku sama sekali tidak merasa kan yang Namanya perpisahan di Sma. Sekarang aku suda di terima di universitas islam Sumatra utara.terkadang jika saya teringat masa sma rasaya ingin kembali ke masa itu. Masa yang indah masa yang banyak sekali kenanganya, tidak jaran saya menagis karna merindukan masa sma.

Sedikit tentang SMA ku 

SMA N 4 PADANGSIDIMPUAN salah satu Sma  Favorit di kota ku. Salah satu Sma yang paling banyak peminatnya. Banyak hal yang bisa menjadikan sekolahku menjadi julukan sekolah favorit. Mulai dari guru-guru yang kompeten, prestasi akademik karena seringnya juara olimpiade prestasi olah raga, banyaknya lulusan yang tembus ke PTN ternama, banyak yang menjadi polisi, tantara dan terbukti banyak alumni-alumni sukses lainnya.

Sekilas tentang Aku 

Saya masuk Sma di tahun 2017, aku adalah salah satu orang yang beruntung bisa menempati sekolah yang di juluki dengan singkatan SMANPAT. Banyak orang yang menginginkan sekolah disini tapi tidak lolos. Aku bukan siswa teladan tidak pintar tidak rajin juga.

Aku bergaul dengan teman-teman yang sangat amat baik di sana aku bertemu teman yang bermacam-macam karakter dan sifatnya. Ada yang baik, pintar, teladan , bahkan nakal, suka bolos suka melawan guru, dan tidak pernah masuk alias absen terus.

Aku memang tidak pernah bolos tidak pernah terlambat juga palingan dalam 3 tahun sekolah aku hanya terlambat 3 kali kurang lebih seperti itu hahaha. Karna aku termasuk siswa yang rajin berangkat sekolah tapi tidak pintar. Aku juga sering sekali menyontek ke teman sma ku. Jika ada tugas untuk membuat makalah aku hanya numpang nama saja. Dan pada saat sma aku tidak pernah berniat untuk belajar membuat makalah dan pada akhirnya aku masuk ke universitas dantugasnya kebanyakan membuat makalah. Awalya saya binging pusing dan ingin menangis saya sangat amat menyesal karna saya tidak pernah bersungguh-sungguh dalam beajar. Saya baru menyesalinya sekarang memang penyesalan selalu dating di awal kalua di akhir Namanya pendaftaran bukan?

Aku juga siswa yang tidak pernah juara di kelas, tidak pernah jadi pengurus kelas aku juga tidak aktif di organisasi. Tapi aku tak pernah sekalipun bolos sekolah maupun alpha dalam presensi. Karena sekolah adalah amanah dari orang tua. Bagiku membolos adalah pantangan mutlak yang harus aku hindari. Jika aku tidak masuk sekolah, pasti ada surat izin, tapi in shaa allah saya tidak pernah izin.

Pengalan Sma ku 

Pertama kali aku masuk di kelas 10 mia 6. Mia itu kepanjangan dari matematika ipa. Saya awalnya ingin mengabil jurusan ips tapi di larang oleh orang tua saya. Awalnya saya ingin ips karna saya piker jika saya masuk jurusan ips saya bebas dari beban hitung-hutungan. Tapi oran tua saya menyuruh saya IPA dan saya menurt karena alsan mereka jika mengambil jurusan ipa mudah prospek kerjaknya dan di perguruan tinggi mudah mengambil jurusan jika masuk universitas.

    Anggapan bahwa IPA itu lebih baik dari IPS adalah kesalahpahaman pemikiranku. Jurusan IPA dan IPS sebenarnya sama saja. Ilmu IPS akan lebih bisa diterapkan secara langsung di masyarakat dan kehidupan kita.

Ilmu IPA juga sangat bermanfaat, seperti listrik, lampu penerang, komputer, internet sebagian besar berasal dari ilmu-ilmu IPA. Semua penemuan-penemuan hebat itu di temukan oleh orang-orang yang mempelajari IPA, yang menjadi pertanyaan dimanakah jiwa kita?

Kebanyakan siswa baru SMA belum sampai ke pemikiran seperti itu, jurusan IPA tampak elit karena memang orang-orang jenius ada disana. dan IPS tambah buruk karena di dominasi pelajar-pelajar yang memang sulit diatur.

Cara pandang tentang IPA dan IPS seperti itu yang sudah menjadi paradok secara turun temurun di lingkungan sekolah membuatku memilih di jurusan IPA.

Aku melalu banyak hal di sma dari aku kls 10 sampe klas 12 aku bnyk menemuka sebuah hal baru dari pengetahuan pemikiran bahkan cinta.

Sampai pada akhirnya di kls 12 kami akan berpisah banyak ang sudah kami persiapkan untuk perpisahan ini berawal dari mengumpul dana, membujuk kapsek untuk mengijinkan kami membuat acara perpisahan di sekolah dan samapai kamu berlatih menari dan drama unruk di tampilkan di depan umum nanti di depan adik kls dan guru-guru kami nanti. Sebagai kenang-kangan dari kami yang akan keluar dari masa sma yang sangat amat indah itu.

Di saat hari ketiga UAS kami di beri pengumuman bahwa tidak ada lagi uas, karna sekolah akan liburkan akibat gangguan penyakit CORONA makin luas. Pada saat itu semua siswa/i menangis dan saling berpelukan, karna tidak ada perpisahan lagi dan kami tidak melaksanakan UNBK lagi.

Sedih pasti berpisah dengan teman-teman seperjuangan. Saya yang menulis artikel ini saja ingin menagis karna merindukan hal-hal indah itu. Sekarang saya dan sebagian kawan-kawan saya suda h banyak yang lanjut di univertsitas masing-masing. Ada yang lulus polisi dan ada yang sudah bekerja. Saya senang dan saya berharap bisa bertemuka teman-teman saya lagi dimana yang akan datan. Dimana kami semua sukses amin. Dan di beri umur Panjang untuk saling menyapa.