Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kamar Amber Rusia: Seni Barok Keajaiban Dunia Kedelapan

31 Juli 2024   09:21 Diperbarui: 31 Juli 2024   10:00 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kamar Amber, sumber: Pinterest)

Ruang Amber adalah sebuah mahakarya seni barok yang dicuri selama Perang Dunia II dan tidak pernah ditemukan kembali. KamarAmber, sering digambarkan sebagai "Keajaiban Dunia Kedelapan", adalah karya seni barok bersejarah yang nasibnya tetap menjadi misteri menarik dalam sejarah seni. Sejarahnya berlangsung selama berabad-abad, ditandai dengan kemewahan, perang, dan misteri.

Mahakarya ini, dibuat pada abad ke-18, awalnya dirancang untuk Istana Charlottenburg di Berlin, Jerman, atas perintah Frederick I dari Prusia. Dirancang oleh seniman barok Andreas Schlter dan dibangun oleh pematung ulung Gottfried Wolfram, Kamar Amber adalah ruangan yang mempesona, seluruhnya dihiasi dengan panel ukiran amber, emas, dan cermin, sebuah bukti kemewahan dan keahlian pada masanya.

Kamar tersebut merupakan hadiah diplomatik kepada Peter Agung dari Rusia pada tahun 1716, sebagai bagian dari perjanjian untuk membentuk aliansi antara Prusia dan Rusia. Setelah pindah ke Rusia, Kamar tersebut menemukan rumahnya di Istana Musim Dingin di Saint Petersburg dan kemudian dipindahkan ke Istana Catherine di Tsarskoe Selo. Selama bertahun-tahun, Kamar ini direnovasi dan diperluas, semakin meningkatkan kemegahan dan keindahannya.

(Kamar Amber, sumber: Pinterest)
(Kamar Amber, sumber: Pinterest)

Namun, selama Perang Dunia II, Ruang Amber menghadapi momen tergelapnya. Pada tahun 1941, dengan invasi Nazi ke Uni Soviet, Kamar ini berada dalam bahaya. Meskipun ada upaya untuk melindunginya, membongkar dan menyembunyikannya, Nazi menemukannya dan membongkar seluruhnya. Kamera tersebut diangkut ke Knigsberg (sekarang Kaliningrad, Rusia), untuk dipajang di museum.

Tujuan akhir Ruang Amber adalah tempat misteri semakin dalam. Pada akhir perang, dengan hancurnya Knigsberg selama pemboman Sekutu dan invasi Soviet berikutnya, Kamar tersebut menghilang. Selama bertahun-tahun, banyak teori bermunculan tentang keberadaannya. Beberapa orang percaya bahwa bangunan tersebut dihancurkan selama pemboman, sementara yang lain berpendapat bahwa bangunan tersebut disembunyikan oleh Nazi di lokasi yang tidak diketahui, mungkin di terowongan bawah tanah atau tambang.

Hilangnya Kamar Amber telah menimbulkan pencarian yang tak kenal lelah dan banyak spekulasi. Pemburu harta karun, sejarawan, dan petualang tanpa lelah mencari petunjuk apa pun yang mungkin mengungkap lokasinya. Meskipun ada upaya dan penyelidikan ekstensif, hingga saat ini, tidak ada jejak Kamar asli yang ditemukan atau dikonfirmasi.

(Kamar Amber, sumber: Pinterest)
(Kamar Amber, sumber: Pinterest)

Pada tahun 2003, setelah puluhan tahun dikerjakan, replika Ruang Amber selesai dibangun dan diresmikan di Istana Catherine, dekat St. Petersburg, sebagai penghormatan atas mahakarya yang hilang ini. Meskipun replika ini menawarkan pengunjung sekilas tentang kejayaannya, misteri Ruang Amber yang asli terus memikat imajinasi dunia, sebuah teka-teki yang hilang dalam bayang-bayang sejarah.

Kamar Amber asli terbuat dari lebih dari enam ton amber, yang diukir dengan susah payah dan dirangkai menjadi panel untuk menghiasi dinding ruangan. Amber, dikenal karena pendarannya yang hangat, warnanya berkisar dari kuning pucat hingga coklat tua kemerahan. Selain amber, ruangan itu juga dihiasi dengan emas dan batu mulia sehingga menambah kesan kemegahannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun