Mohon tunggu...
nadya ozasunna
nadya ozasunna Mohon Tunggu... Lainnya - aktif

menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Self-Diagnosis di Sosial Media bagi Kesehatan Mental

28 September 2021   12:08 Diperbarui: 28 September 2021   12:17 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mental health ialah suatu penafsiran dari Kesehatan jiwa di mana kondisi yang di miliki seseorang orang agar sanggup menyadari kemampuan diri, mengatasi tekanan hidup secara wajar, bekerja secara produktif serta sanggup berinteraksi dengan sekitarnya. Mental health secara tidak langsung juga dapat di artikan selaku sesuatu kondisi di mana keadaan Kala batin kita terletak dalam kondisi yang tentram serta tenang. 

Kondisi tersebut mendesak kita untuk dapat menikmati kehidupan, serta menghargai keberadaan orang lain di sekitar kita. Permasalahan ini juga sering di kaitkan dengan keadaan seseorang orang untuk mencerna rasa tekanan pikiran di kehidupannya agar menjadi suatu permasalahan yang normal. 

Kesehatan mental mencakup sebagian perihal semacam kenyamanan emosional, psikologi serta ikatan sosial. Ketiga aspek tersebut bisa pengaruhi metode seorang berpikir, merasakan serta berperan. 

Tidak hanya itu pula pengaruh dari metode ini yaitu dapat menanggulangi stress, menempuh ikatan dengan orang lain serta membuat keputusan. Kesehatan mental ialah perihal yang berarti mulai dari kanak- kanak, anak muda sampai berusia, kesehatan mental merupakan bagian dari kesehatan yang tidak dapat dilepaskan.

Sehat secara mental merupakan kondisi kala orang merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional, maupun secara sosial. Orang yang telah menggapai aktualisasi diri pula biasanya sehat secara mental.

Kesehatan mental mempengaruhi daya fikir seseorang terhadap pola fikir antar individu, merasa, berperan, dan membuat keputusan, juga proses bagaimana seorang menanggulangi tekanan pikiran serta berhubungan dengan orang lain. permasalahan mental juga sangat bermacam- macam salah satunya merupakan self- diagnose sesuatu tata cara yang berakibat kurang baik untuk Kesehatan mental, dimana aktivitas tersebut ialah upaya seseorang untuk mendiagnosis diri sendiri dan di ambila dari bersumber pada data yang nantinya di dapatkan secara mandiri, data ini umumnya di dapatkan dari orang- orang terdekat apalagi tidak lain dari suatu pengalaman individu di masalalunya, opsi lain tentang permasalahan ini ialah beredarnya self- diagnose di social media dengan luas tanpa terdapatnya pasangan secara spesial, Pertumbuhan teknologi sudah mengganti kehidupan manusia. 

Teknologi data serta komunikasi jadi teknologi yang sangat pesat dalam segi perkembangannya. Pertumbuhan teknologi data nyatanya mempunyai akibat terhadap dunia kesehatan. Pertumbuhan teknologi data terus menjadi memudahkan khalayak dalam mencari data yang menimpa kesehatan. 

Perihal ini ditandai dengan timbulnya bermacam halaman yang menawarkan pelayanan Kesehatan dari situlah timbulah rasa ingin tahu dari setiap pemikiran  tiap orang yang dihadapi beberapa keluhan mereka berfikir bisa langsung menanyakan keluhannya ataupun membaca data yang berkaitan dengan keluhannya di internet( Ryan& Wilson, 2008).

Dari data tersebut bisa di simpulkan  bahwa mereka hendak mendiagnosis diri sendiri, dimana mendiagnosis ialah sesuatu upaya buat memutuskan sesuatu perihal yang berkaitan tentang permasalahan yang sedang mereka hadapi permasalahan tersebut terbentuk sehingga mengakibatkan timbulnya sebuah penyakit yang awal mulanya bersumber pada pengetahuan yang dipunyai ataupun sehabis membaca data yang berkaitan dengan keluhan tersebut. 

Orang yang terbiasa mendiagnosis diri sendiri secara kelewatan diucap cyberchondria( White& Horvitz, 2009). Tetapi kerapkali data yang ada di halaman tersebut tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah juga dalam ilmu Kesehatan dan kedokteran. Kerap kali kala memperoleh suatu data, seorang langsung menyerapnya mentah mentah menyangka yang dia tahu merupakan kondisi yang cocok dengan kenyataan yang sedang ia alami. 

Tanpa data yang lebih khusus dari dokter, penderita tidak mengerti bagaimana memperhitungkan indikasi mereka. Dampaknya, mereka akan lebih mengalami rasa ketakutan yang berkepanjangan, selain itu keadaan emosional juga semakin tidak stabil akibatnya penderita akan semakin ngotot, apalagi obsesif pada penaksiran yang mereka putuskan sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun