Mohon tunggu...
Nadistya FP
Nadistya FP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Gangguan Psikologis: Gangguan Mood dan Skizofrenia

3 Mei 2024   22:00 Diperbarui: 3 Mei 2024   22:04 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Gangguan psikologis adalah kondisi kesehatan mental yang mengganggu pola pikir (cognitive), suasana hati (affective), perilaku (psychomotor), dan fungsi sehari-hari. Gangguan psikologis adalah kumpulan kondisi yang tidak normal yang memiliki efek fisik atau mental. 

Dua jenis yang termasuk ketidakabnormalan adalah neurosis (gangguan saraf) dan psikosis (gangguan jiwa). Gejala yang timbul dari ketidakabnormalan termasuk gelisah, cemas, perilaku komplusif, takut, berpikiran negatif, tidak mampu mencapai tujuan, dan putus asa. Dalam gangguan jiwa (psikosis), terdapat berbagai jenis gangguan jiwa, seperti gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan obsesif-komplusif, skizofrenia, dan gangguan makan.

Gangguan mood juga dikenal sebagai gangguan suasana hati atau gangguan afektif, adalah kondisi di mana perasaan meningkat atau menurun, terjadi secara berkala dan berulang, dan mengganggu aktivitas sehari-hari penderita. Faktor genetik, lingkungan, dan perubahan biokimia adalah beberapa penyebab gangguan mood. Menurut MedlinePlus, satu dari sepuluh orang berusia 18 tahun ke atas mengalami gangguan mood. Namun, semua orang bisa mengalami gangguan mood. Secara umum, kaum wanitalah yang paling sering mengalami gangguan ini. Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V), gangguan mood terbagi menjadi dua kategori yaitu, bipolar dan depresi.

Seseorang yang menderita depresi dapat mengalami perasaan tidak berharga, tidak memiliki tujuan, tidak tertarik, dan tidak ingin bertemu dengan orang lain. Jika Anda mengalami gangguan depresi mayor atau berat, Anda akan melihat pergeseran mood yang luar biasa sampai Anda merasa sedih dan tertekan. 

Sedangkan, bipolar adalah kondisi yang menyebabkan penderita berpindah-pindah antara bahagia dan kesedihan. Bipolar I dan bipolar II adalah jenis gangguan bipolar yang biasanya mengalami episode mania. Bipolar II biasanya tidak mengalami episode mania, tetapi cenderung mengalami pergeseran emosi dari hipomania (suatu kondisi yang sangat bahagia, tetapi tidak sampai pada periode mania) menjadi depresi. Siklotimia adalah jenis bipolar yang lebih ringan dan penderita seringkali tidak menyadari perubahan mood.

Penyebab gangguan mood bersifat multikultural yang melibatkan kerentanan biologis dan stresor psikososial. Faktor risiko genetik, neuroanatomis, neurokimia, dan neuroimunologis adalah salah satu dari banyak faktor penyebab gangguan mood. Perubahan signifikan dalam suasana hati yang mengganggu aktivitas sehari-hari ditandai sebagai gangguan mood atau suasana hati. Pikiran melompat dari satu ide ke ide berikutnya, berbicara yang cepat, mudah terganggu, insomnia, dan hiperseksual adalah gejala gangguan mood.

Cara mengobati gangguan mood ialah dengan diagnosis, pemeriksaan fisik, evaluasi kesehatan mental, dan penggunaan antidepresan, antipsikotik atipikal, dan mood stabilizer. Sedangkan, untuk pencegahan gangguan mood ialah dengan mengonsumsi obat secara teratur dan berkelanjutan.

Usia awal gangguan mood, kecepatan diagnosis, durasi episode tanpa terapi, dan tingkat disfungsi yang terjadi sangat memengaruhi prognosis gangguan mood. Kebanyakan pasien mengalami kekambuhan bahkan setelah menerima terapi.

Selain gangguan mood, skizofrenia adalah gangguan psikologis lainnya. Skizofrenia adalah kondisi yang menyebabkan penderita mengalami halusinasi karena mereka kesulitan membedakan antara kenyataan dan halusinasi. Hawari (2018) memberikan pengertian yang lebih ringkas dari skizofrenia, mengatakan bahwa kata "Skizo" berarti retak atau pecah (spilt) dan "frenia" berarti jiwa. Skizofrenia sering dikaitkan dengan kesurupan karena kesulitan untuk membedakan antara kenyataan dan halusinasi. Skizofrenia adalah jenis gangguan psikotik yang menyebabkan perubahan perilaku, emosi, dan perilaku yang muncul kembali atau bertahan lama. 

Menurut Emil Kraepelin, gangguan skizofrenia adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh patologi tertentu dalam tubuh, meskipun tidak diketahui. Melibatkan kehilangan keseimbangan antara perasaan, tindakan, dan pemikiran seseorang. Perpecahan yang digambarkan adalah gejala fundamental atau primer khusus, yaitu gangguan pikiran yang ditandai dengan gangguan asosiasi. Waham atau delusi, gelisah, agresif, dan halusinasi adalah gejala sekunder. Sedangkan gangguan afektif, autisme, dan ambivalensi adalah gejala fundamental.

Meskipun penyebab skizofrenia belum diketahui secara pasti, diketahui bahwa gangguan tersebut dipicu oleh kombinasi dari genetik, zat kimia di dalam otak, dan lingkungan. Faktor genetik dapat memicu skizofrenia, seperti kondisi skizofrenia dalam keluarga inti. Faktor lingkungan juga dapat memicu skizofrenia, seperti hidup di lingkungan yang penuh tekanan atau mengalami stres tinggi. Selain itu, skizofrenia dikaitkan dengan kelainan struktur otak dan masalah keseimbangan kimia otak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun