Turki dalam beberapa tahun terakhir menjelma menjadi salah satu pusat pendidikan dan layanan kesehatan yang menarik perhatian dunia. Negara yang dikenal sebagai jembatan antara Eropa dan Asia ini berhasil membangun sistem kesehatan modern yang tidak hanya melayani warganya, tetapi juga menjadi destinasi bagi pasien internasional dan calon tenaga medis dari berbagai negara.
Salah satu simbol kemajuan kesehatan di Turki adalah Medipol Mega University Hospital di Istanbul. Rumah sakit universitas terbesar di Turki ini tidak hanya melayani ribuan pasien setiap harinya, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pendidikan kedokteran dan riset kesehatan yang bertaraf internasional.Â
Melihat hal tersebut, Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan kunjungan akademik ke Medipol Mega University. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa dan dosen mengenai pengelolaan rumah sakit modern, sekaligus menjadi wadah untuk menjajaki peluang kolaborasi antara Indonesia dan Turki di bidang pendidikan serta manajemen kesehatan.
Medipol Mega University: Pusat Layanan Medis dan Pendidikan
Sebagai rumah sakit universitas, Medipol tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan pasien, tetapi juga sebagai lembaga pendidikan kedokteran yang komprehensif. Rumah sakit ini memiliki lebih dari 500 tempat tidur, puluhan ruang operasi, serta berbagai pusat unggulan seperti kardiologi, onkologi, bedah saraf, hingga layanan transplantasi.
Yang membedakan Medipol dengan banyak rumah sakit lain di kawasan sekitarnya adalah keterpaduan antara pelayanan medis dan pendidikan. Mahasiswa kedokteran, dokter umum, hingga residen dapat belajar langsung dari praktik nyata sehari-hari, didukung dengan teknologi medis terkini. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, di mana teori dan praktik berjalan beriringan.
Selain itu, Medipol dikenal dengan pemanfaatan teknologi kesehatan terkini. Rumah sakit ini dilengkapi dengan fasilitas pencitraan medis canggih, peralatan bedah minimal invasif, serta laboratorium riset yang meneliti berbagai bidang mulai dari bioteknologi hingga kedokteran regeneratif. Tidak heran jika rumah sakit ini menjadi destinasi studi banding dari berbagai universitas di dunia, termasuk Indonesia.
Kunjungan MARS UMY ke Medipol Mega University Hospital bukan sekadar agenda akademik rutin, melainkan sebuah langkah strategis. Program Magister Administrasi Rumah Sakit memang dirancang untuk mencetak lulusan yang mampu memahami sekaligus mengelola tantangan kompleks dunia rumah sakit di era modern. Melalui kunjungan ini, mahasiswa dan dosen mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan langsung bagaimana sebuah rumah sakit universitas dikelola dengan sistem manajemen yang terintegrasi. Mereka mempelajari bagaimana Medipol menjaga kualitas layanan pasien, memanfaatkan teknologi, serta membangun budaya kolaboratif antara tenaga medis, akademisi, dan peneliti.
Lebih jauh, kunjungan ini juga membuka ruang diskusi mengenai peluang kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian. Bagi MARS UMY, jejaring internasional sangat penting untuk mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan global sekaligus memperkaya pengalaman mahasiswa.
Selama kunjungan, delegasi MARS UMY disambut oleh jajaran pimpinan universitas dan rumah sakit. Mereka diajak berkeliling fasilitas medis, mulai dari ruang perawatan intensif, pusat layanan spesialis, hingga laboratorium riset.Salah satu hal yang paling mengesankan adalah bagaimana Medipol mampu memadukan pelayanan pasien berstandar tinggi dengan pendidikan dan riset dalam satu sistem yang selaras. Para mahasiswa MARS UMY dapat melihat langsung bagaimana kebijakan manajerial diterapkan untuk memastikan pasien mendapat pelayanan yang optimal tanpa mengurangi ruang bagi mahasiswa kedokteran untuk belajar.
