Jembatan Penyebrangan (JPM) dan Program Jak Lingko di Pasar Tanah Abang

Barang publik merupakan barang yang memiliki sifat non-rival dan non-excludable. Maksudnya adalah barang tersebut dapat digunakan tanpa adanya persaingan sesama pemakainya dan digunakan oleh umum tanpa terkecuali. Contoh barang publik yang akan dibahas dalam paper ini adalah Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) atau skybridge. 

Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) atau skybridge terletak di pasar Tanah Abang dan berdekatan juga dengan stasiun Tanah Abang. Selain itu terdapat bus atau angkutan umum yang disediakan gratis. Bus atau angkutan umum itu terdapat dalam program Jak Lingko.

Sedangkan eksternalitas adalah suatu dampak yang ditimbukan oleh sesorang, institusi, atau kelompok orang terhadap pihak lain, baik dampak positif maupun dampak negatif. Eksternalitas hampir saling berkaitan dengan barang publik. Disebabkan, karena barang publik bisa menjadi penyebab terjadinya ektenalitas. Dalam paper ini, eksternalitas yang akan dibahas dari barang publik Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang dan program Jak Lingko yaitu ekternalits positif.

Pasar Tanah Abang merupakan pasar grosir tekstil terbesar dan terlengkap di Jakarta Pusat maupun Asia Tenggara. Pasar ini setiap harinya selalu ramai dengan para pembeli yang berada dalam negeri maupun luar negeri. 

Di pasar Tanah Abang menjual berbagai barang berkualitas dengan harga yang sangat murah. Barang-barang yang dijual pun sangat lengkap dan beragam mulai dari barang mentah, barang setengah jadi maupun barang yang sudah siap pakai. Bukan hanya barang saja yang dijual dengan berbagai macam namun harga pun demikian.

Walau demikian pasar yang selalu ramai dengan para pengunjung atau pembeli, masih banyak permasalahan yang timbul. Permasalahan yang sering timbul salah satunya adalah macet. Kemacetan yang terjadi di Jakarta sudah tidak asing lagi bagi masyarakat dalam Jakarta maupun luar Jakarta. 

Permasalahan tersebut disebabkan oleh tingginya aktivitas manusia dan lalu lintas kendaraan. Kemacetan pada pasar Tanah Abang juga mengakibatkan terhambatnya aktivitas manusia maupun kendaraan bermotor. Terhambatnya aktivitas disana dikarenakan banyak tempat yang tidak difungsikan dengan benar oleh para penjual. Terutama pejual kaki lima yang sering berjualan di sembarang tempat. 

Penjual kaki lima yang sering memakai trotoar, bahu jalan bahkan terkadang memakai jalan yang diharuskan untuk para pengendara. Sehingga para pengendara yang melewati jalan tersebut harus memakan waktu cukup lama.

Situasi daerah pasar tanah abang  cukup merusak citra kota. Permasalahan itu disebabkan kurangnya ketertiban masyarakat dalam berjualan dan pemerintah terhadap kepadatan pasar Tanah Abang. Padahal dengan memperhatikan daerah pasar Tanah Abang, penjual dan pembeli yang berada disekitarnya akan nyaman dalam melakukan transaksi jual beli.

Dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di pasar Tanah Abang maka pemerintah mengeluarkan suatu program. Program ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di pasar Tanah Abang. Suatu program tersebut dinamankan Jak Lingko, Jak Lingko adalah integrasi antara bus transjakarta dengan angkutan kota (angkot) dan bus kecil. Program Jak Lingko ini diresmikan oleh suatu perusahaan yaitu PT Transjakarta.  Program Jak Lingko Tanah Abang bisa melayani para penumpang yang ingin menuju atau keluar dari Stasiun Tanah Abang dan berganti moda transportasi lainnya. Bus kecil dan angkot yang termasuk program Jak Lingko digratiskan untuk penumpang. Penumpang hanya cukup memegang kartu untuk ditempelkan pada setiap kendaraan yang sudah disiapkan oleh pemerintah.

Dengan adanya program Jak Lingko yang telah menyediakan bus atau angkutan umum gratis, program tersebut sangat berguna bagi masyarakat yang melakukan aktivitas disana maupun hanya melintasi saja. Jak lingko yang digratiskan sangat membantu masyarakat yang melakukan aktivitas disana. Selain itu, dengan adanya program tersebut dapat mengurangi pencurian dalam angkutan umum.