Mohon tunggu...
Nadia Syafira
Nadia Syafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nadia Syafira - 180900067 Mata Kuliah Jurnalistik Baru

Hi, welcome to my daily news.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ingin Bertemu Orangtua, Pemudik Nekat dan Diminta Putar Balik

23 Mei 2021   16:59 Diperbarui: 23 Mei 2021   17:02 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perayaan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran khususnya di Indonesia sangat lekat dengan tradisi Mudik. Mudik dalam kata lain adalah pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga tercinta, pemudik biasanya ada yang menggunakan sepeda motor, mobil pribadi, angkutan umum seperti bus, kereta api, hingga pesawat terbang. Terlebih lagi jika momen mudik selalu dibarengi dengan libur panjang yang membuat ini menjadi momen paling ditunggu setahun sekali untuk berkumpul di kampung halaman sekaligus berbagi kebahagiaan bersama.

Tradisi mudik ini sulit untuk ditinggalkan sejenak mengingat masih adanya virus Covid-19 di Indonesia. Pemerintah telah menetapkan adanya larangan mudik tahun ini, sehingga diadakan penyekatan di beberapa wilayah di Indonesia. Hal ini dilakukan agar penyebaran virus Covid-19 ini tidak semakin meningkat. Namun masih banyak masyarakat yang memilih nekat untuk mudik.

Salah satunya Bapak Yudi, beliau menceritakan pengalamannya waktu berangkat mudik dari Tangerang ke Depok namun terkena penyekatan.

"Ya, saya kena penyekatan waktu ingin mudik kerumah orang tua saya di Depok, padahal saya sudah melewati jalan alternatif Simpang Bambu Kuning, Bojonggede. Namun tetap saja ada petugas di wilayah tersebut. Awalnya, saya meminta kepada petugas untuk membiarkan saya melanjuti perjalanan  namun ditolak, karena saya tidak ada juga surat keterangan negatif Covid-19, akhirnya saya diminta petugas untuk putar balik. Dan saya pulang kembali ke Tangerang." Ungkapnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun